Bisnis.com, JAKARTA – Potensi hasil pengelolaan dari dana investasi berbasis instrumen luar negeri atau offshore fund dinilai masih terbilang tinggi bagi pemegang polis produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked.
Novi Imelda, Chief Investment Officer, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), mengatakan sepanjang tahun lalu sejumlah offshore fund yang dikelola pihaknya bertumbuh cukup signifikan. Peningkatan hasil investasi dari fund tersebut bahkan berada di atas jenis dana kelolaan lain yang berbasis instrumen dalam negeri.
Pada 2017, jelasnya, PRUlink Syariah Asia Pasific Equity Fund bertumbuh 26,56% atau tertinggi di antara dana investasi lainnya yang dikelola Prudential Indonesia.
“Prulink Rupiah Indonesia Greater China Equity Fund bertumbuh 25,05%,” ujarnya sebagaimana dikutip Bisnis.com, Senin (9/4/2018).
Novi menilai, ke depan pihaknya memperkirakan hasil investasi dari offshore fund pun masih sangat potensial. Menurutnya, emerging market masih menjadi tujuan investasi paling menarik pada tahun ini.
Melalui offshore fund yang dimiliki, Novi mengatakan pihaknya menawarkan pilihan investasi yang lebih beragam hingga ke 25 emerging market, termasuk Indonesia.
“Hong Kong, Taiwan, China, termasuk Indonesia. Di Asia Pasifik ada India, Australia dan lainnya.”
Novi menambahkan, pihaknya juga bakal terus mendorong pemanfaatan fund tersebut kepada para nasabah. Menurut dia, pihaknya masih memiliki ruang untuk memaksimalkan penempatan dana kelolaan itu pada instrumen luar negeri.
“Aturan OJK kan maksimal 20%. Kami masih jauh dari itu,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel