Supermarket di Kota Lhokseumawe Diminta Tampung Produk Kerajinan Setempat

Bisnis.com,09 Apr 2018, 11:35 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, LHOKSEUMAWE—Pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh, meminta supermarket menampung produk kerajinan lokal untuk menggairahkan sektor industri kreatif dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Wakil Wali Kota Lhokseumawe Yusuf Muhammad di Lhokseumawe, Senin (9/4/2018), mengatakan salah satu upaya untuk menghidupkan dan mengairahkan iklim usaha industri kreatif dan UMKM di daerah adalah dengan mengajak pihak ritel agar menampung produk lokal.

Menurut dia, dengan ditampungnya produk pengrajin di daerah, baik hasil produksi kerajinan tangan, kuliner dan berbagai aneka produk lainnya, maka akan memberi dampak positif terhadap perkembangan usaha kecil menengah di Kota Lhokseumawe.

Di antaranya, adalah terbukanya peluang dan akses pasar bagi produk kerajinan masyarakat dan juga sebagai salah satu usaha promosi sehingga lebih dikenal dan menjadi daya tarik bagi industri kecil di daerah.

Ia menyebutkan karena pentingnya langkah-langkah memajukan usaha kecil dan menengah di daerah agar perekonomian dapat tumbuh dengan baik, maka pihaknya mengimbau pengusaha minimarket ataupun supermarket yang ada di Kota Lhokseumawe, untuk mau menampung hasil produksi kerajinan lokal yang diproduksi oleh pengrajin-pengrajin di Lhokseumawe.

"Kami menginginkan agar supermarket yang ada di Kota Lhokseumawe mau menampung hasil produki pengrajin lokal. Baik kerajinan tangan ataupun makanan. Agar supaya industri kecil di daerah dapat lebih berkembang," ujarnya.

Kota Lhokseumawe yang terletak di lintasan jalan Trans Sumatera, disebut juga dengan kota jasa dan perdagangan serta ditambah dengan pariwisata sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Bahkan dalam waktu dekat, di Kota Lhokseumawe akan diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini