Rekomendasi Pemberhentian Dokter Terawan Bocor, Ketum IDI Kaitkan dengan Konspirasi MEA

Bisnis.com,10 Apr 2018, 19:37 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ilham Oetama Marsis (paling kanan) saat menggelar jumpa pers di Sekretariat PB IDI di Jakarta, Senin 9 April 2018./JIBI-Yoseph Pencawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia hingga kini belum dapat menjelaskan bagaimana surat dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran atau MKEK mengenai pemberhentian sementara Terawan Agus Putranto, bisa bocor ke publik.

Meskipun belum dapat menjelaskan mengapa bisa bocor, tetapi Ketua Umum PB IDI Ilham Oetama Marsis meyakini ada unsur kesengajaan atas bocornya surat tersebut. Dan dia juga meyakini hal ini ada kaitannya dengan implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Ini sebenarnya ada grand design, kita sudah masuk pada Masyarakat Ekonomi Asean di mana pada 2025 Indonesia akan terbuka untuk mobilitas para dokter," ujarnya di sela-sela Jumpa Pers di Sekretariat PB IDI, Senin (9/4/2018).

Dia memaparkan, saat ini sudah terbit beberapa Peraturan Presiden yang memberikan kesempatan kepada penanaman modal asing untuk masuk Indonesia ke rumah sakit-rumah sakit atau klinik spesialis, dengan high technology. Begitu juga akan masuk penanaman modal asing dalam bidang pengobatan.

"Hal ini harus dicermati dengan baik karena akan ada invasi dari penanaman-penanaman modal."

Dia meyakini satu hal tujuan mereka adalah untuk melunturkan kepercayaan masyarakat kepada dokter, rumah sakit dan obat-obatan Indonesia. "Ini saya anggap suatu grand design."

Karena itu, lanjut dia, sangat tidak bijaksana kalau tidak menyadari apa yang akan dihadapi ke depan. Dan bila melihat roadmap pembangunan kesehatan dan pendidikan sampai 2045 yang IDI ikut menyusunnya, akan ada kemandirian dalam pelayanan dan pendidikan medis di Indonesia.

"Sebagian yang mau masuk ke Indonesia tidak suka bila hal itu terjadi. Kee depan kita harus waspada, jangan kesampingkan mereka yang akan masuk ke Indonesia."

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini