Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia berencana memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) untuk memperkuat permodalan dan bisnis, serta untuk penyertaan modal bagi anak usahanya, PT Tugu Reasuransi Indonesia.
Berdasarkan Prospektus Ringkas yang dipublikasikan perseroan di harian Bisnis Indonesia, Selasa (10/4/2018), terungkap bahwa setelah dikurangi biaya-biaya emisi sekitar 75% dana hasil IPO akan digunakan untuk memperkuat modal perseroan dalam rangka pengembangan bisnis.
Bila dirincikan, maka sekitar 54% dari dana tersebut ditujukan bagi pengembangan infrastruktur perusahaan, sedangkan 36% lainnya bagi pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan operasional lainnya.
“Sekitar 10% untuk rebranding dan promosi produk perseroan,” demikian tertulis dalam prospektus ringkas tersebut.
Di samping itu, sekitar 25% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak, yaitu PT Tugu Reasuransi Indonsia.
Anak usaha yang dimiliki melalui PT Tugu Pratama Interindo ini bergerak di bidang reasuransi.
“Apabila dana yang diperoleh dari IPO tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka perseroan akan menggunakan kas internal perseroan.”
Seperti diketahui, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia menargetkan realisasi IPO di Bursa Efek Indonesia pada 7 - 9 Mei 2018.
Dalam prospektif ringkas itu juga terungkap PT Pertamina masih memegang saham mayoritas di Asuransi Tugu Pratama Indonesia, yakni sebanyak 65%.
Selebihnya, saham perseroan dimiliki oleh PT Sakti Laksana Prima (17,60%), Siti Taskiyah (12,15%), dan Mohamad Satya Permadi (5,25%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel