Bisnis.com, JAKARTA — Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sektor properti sampai dengan Februari tahun ini bertengger pada level 2,75%, meningkat dibandingkan dengan realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,67%.
Dikutip dari data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI) yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia, Selasa (10/4/2018), kenaikan rasio NPL tersebut terjadi seiring dengan kenaikan penyaluran kredit properti yang terdiri atas kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan apartemen (KPA), kredit konstruksi, serta kredit realestat.
Secara keseluruhan, BI mencatat penyaluran kredit properti per pengujung Februari 2018 mencapai Rp794,8 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,5% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu (year on year).
Perinciannya, porsi kredit KPR dan KPA mencapai Rp412,8 triliun, tumbuh 12,2% secara year on year. Penyaluran KPR dan KPA sekaligus mendominasi total penyaluran kredit properti.
Sementara itu, kredit konstruksi mengalami kenaikan tertinggi mencapai 15,7% (yoy) per Februari tahun ini menjadi Rp242,6 triliun. Adapun, kredit real estate tumbuhnya sekitar 8,1% (yoy) ke kisaran Rp139,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel