Trump Puji Pidato Xi Jinping, Gedung Putih Tunggu Realisasi

Bisnis.com,11 Apr 2018, 07:24 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Presiden Amerka Serikat Donald Trump./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan apresiasi besar atas pernyataan Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya kemarin.

“Sangat berterima kasih kepada Presiden China Xi atas pernyataan yang baik tentang tarif dan hambatan untuk mobil,” tulis Trump dalam akun Twitter-nya.

“Selain itu atas pencerahannya terhadap kekayaan intelektual dan transfer teknologi. Kita akan membuat kemajuan besar bersama-sama!”

Berpidato dalam Boao Forum for Asia di selatan Provinsi Hainan pada Selasa (10/4), Xi Jinping berjanji untuk membuka sektor-sektor ekonomi negeri Tirai Bambu lebih lanjut serta menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk termasuk mobil.

Meskipun pidatonya tidak banyak memberi kebijakan baru, Xi menegaskan rencana untuk meningkatkan impor, menurunkan batas kepemilikan asing di bidang manufaktur, serta memperluas perlindungan terhadap kekayaan intelektual.

Semua permasalahan itu selama ini menjadi titik pertentangan bagi pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Poin-poin dalam pidato Xi Jinping pada Selasa (10/4) dipandang sangat positif oleh banyak pihak sekaligus meredakan kekhawatiran perang perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan pidato Xi Jinping merupakan tanda yang sangat baik untuk bergerak ke arah yang benar.

“Tetapi kami ingin melihat langkah-langkah konkret dan tindakan nyata dari China,” tambah Sanders, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (11/4/2018).

Pembicaraan dagang antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar dunia itu dikabarkan goyah pekan lalu setelah pemerintahan Trump menuntut China mengambil langkah mengurangi dukungan bagi industri berteknologi tinggi.

Isyarat perdamaian dari pidato Xi membantu membangkitkan kembali daya tarik aset risiko ke dalam pasar Asia pada perdagangan kemarin, dengan reli bursa saham di kawasan tersebut bersama minyak mentah dan logam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini