Sumbar Peroleh Kuota Bidik Misi 760 Orang, Bekurang dari Tahun Lalu

Bisnis.com,12 Apr 2018, 12:33 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi mahasiswa mendengarkan sosialisasi./JIBI

Bisnis.com, PADANG—Jumlah kuota mahasiswa untuk beasiswa bidikmisi di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Sumatera Barat berkurang dibandingkan jatah yang didapat tahun sebelumnya.

"Kemungkinan jatah bidikmisi Universitas Andalas tahun ini sekitar 760 orang, berkurang dari sekitar seribu orang tahun lalu," kata Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof Tafdil Husni di Padang, Kamis (12/4/2018).

Dia menyebutkan berkurangnya kuota tersebut terkait program pemerataan beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu tersebut oleh Kemristek Dikti.

Dalam hal ini, kata dia, beberapa kampus yang terletak di daerah dengan taraf ekonomi masyarakat rendah, mendapat jatah lebih untuk bidikmisi.

Selain itu, adanya beberapa penambahan PTN juga menjadi salah satu berkurangnya kuota bidikmisi.

Ia mengatakan, pihaknya akan berupaya mengusulkan penambahan kuota sebab masih banyak peminat Unand yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi.

"Khusus Unand bidikmisi diberikan kepada mahasiswa hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, sedangkan untuk program mandiri tidak," katanya.

Sementara, Rektor UNP Prof Ganefri juga mengatakan kemungkinan terjadi pengurangan kuota bidikmisi di semua kampus pada 2018.

Dia mencontohkan UNP kemungkinan mendapat jatah di bawah seribu orang setelah tahun sebelumnya lebih dari seribu.

Sebagai gambaran tahun lalu, kata dia, UNP diberi jatah 1.160 mahasiswa jatah bidikmisi dan diupayakan kembali mendapat 1.300 orang.

"Akan tetapi, jika dimasukkan sesuai syarat, masih ada 1.700 yang tidak mendapat beasiswa bidikmisi, akibatnya harus membayar uang kuliah tunggal (UKT) terendah.

Ia menambahkan, pemerintah harus memahami kebutuhan mahasiswa di kampus Sumbar untuk bidikmisi, karena taraf ekonomi masyarakat masih rendah hingga menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini