Pinnacle Luncurkan Reksa Dana Campuran Terbaru

Bisnis.com,12 Apr 2018, 16:14 WIB
Penulis: Tegar Arief
President & CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra (tengah), disaksikan Komisaris Utama Rinaldi Firmansyah (kedua kanan), Komisaris Miranty Supardi (kiri), Direktur Andri Yauhari (kedua kiri), dan Direktur BEI Nicky Hogan menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham dan peluncuran ETF Berbasis ESG:Pinnacle Indonesia ESG ETF di Jakarta, Jumat (2/2)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pinnacle Persada Investama atau Pinnacle Investment meluncurkan produk reksa dana campuran baru, Pinnacle Granditas Dynamic Balanced Fund.

Strategi yang digunakan akan menerapkan perpaduan pendekatan kuantitatif dan analisa fundamental antara dynamic asset allocation strategy yang bertujuan untuk memberikan imbal hasil dengan risk-adjusted yang menarik bagi investor terlepas dari kondisi dan siklus pasar. 

"Reksa dana Granditas akan memiliki fleksibilitas untuk berinvestasi di instrumen ekuitas, obligasi, dan pasar uang sesuai dengan kondisi pasar," kata Guntur Putra, Presiden Direktur Pinnacle Investment di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Kata dia, produk ini merupakan salah satu inovasi strategi investasi perseroan yang telah terbukti secara akademis dapat memberikan imbal hasil portofolio yang menarik untuk setiap jenis kondisi pasar.

Dengan produk ini, sambungnya, investor bisa mengakses solusi investasi yang kompleks dan inovatif yang biasanya hanya tersedia untuk klien institusi global dan hanya dapat diakses melalui strategi hedge fund global.

John D. Rachmat, Senior Advisor & Principal Pinnacle Investment menambahkan, ini adalah produk reksa dana segala musim pertama yang ada di Tanah Air. Menurutnya, ini adalah produk di mana investor dapat berinvestasi di segala kondisi pasar.

"Dengan menggabungkan penerapan strategi kuantitatif dan analisis fundamental, reksa dana ini bertujuan untuk mengalahkan kinerja IHSG pada saat kondisi market naik dan membatasi kinerja yang negatif pada saat kondisi pasar kurang baik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini