Impor Indonesia Naik 2,13% Pada Maret 2018

Bisnis.com,16 Apr 2018, 14:56 WIB
Penulis: Newswire
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa impor Indonesia pada Maret 2018 mengalami kenaikan sebesar 2,13% menjadi US$14,49 miliar, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$14,18 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan bahwa kenaikan impor selama Maret 2018 disebabkan naiknya impor migas sebesar US$27,6 juta  atau 1,24%, dan nonmigas sebesar US$275 juta  atau sebesar 2,3%.

"Posisi Maret 2018 lebih bagus dari Januari dan Februari. Sebanyak 83% impor kita berasal dari nonmigas," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (16/4/2018).

Peningkatan impor migas dipicu oleh naiknya nilai impor hasil minyak sebesar US$91,4 juta atau 8,27% dan gas sebesar US$21,3 juta  atau 10,82%. Sementara impor minyak mentah mengalami penurunan sebesar US$85,1 juta  atau 9,12%.

Tercatat, impor nonmigas Maret 2018 mencapai US$12,23 miliar  atau naik 2,30% dibanding Februari 2018, sementara jika dibanding Maret 2017 meningkat 11,08%.

Sementara impor migas Maret 2018 mencapai  US$2,26 miliar  atau naik 1,24% dibanding Februari 2018, tetapi turun 0,64% dibanding Maret 2017.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2018 dibanding Februari 2018 adalah golongan mesin dan pesawat mekanik US$286,9 juta  atau 14,84%, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar US$153,1 juta  atau 9,19%.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Maret 2018 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$10,16 miliar  atau 27,30%, Jepang US$4,33 miliar  atau 11,64% dan Thailand US$2,57 miliar  atau 6,89%.

Impor nonmigas dari ASEAN 20,84%, sementara dari Uni Eropa 9,41%.

Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Maret 2018 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 22,08%, 18,35%, dan 27,72%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini