Menhub Budi Karya: Sudah Ada Peminat Lelang Konstruksi Pelabuhan Patimban

Bisnis.com,16 Apr 2018, 13:25 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjadi pembicara kunci dalam acara Forum Logistik bertajuk Dwelling Time : Meningkatkan atau Menurunkan Biaya Logistik, di Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan sudah ada beberapa perusahaan yang masuk tahap tender final sebagai kontraktor Pelabuhan Patimban, Subang, Provinsi Jawa Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan beberapa perusahana tersebut meliputi satu perusahana asing dan tiga perusahaan dalam negeri.

Adapun, ketiga perusahaan dalam negeri tersebut adalah BUMN yang meliputi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

“Patimban kan sekarang lagi melakukan tender, diharapkan satu bulan ini selesai. Kalau bisa nanti bulan Mei, atau paling lambat Juni kita mulai bangun,” ucapnya di Istana Negara, Senin (16/4/2018).

Namun, dia menyatakan pembangunan Pelabuhan Patimban akan melibatkan perusahaan Jepang, salah satunya Penta-Ocean Construction.

Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Patimban bakal dibangun dalam tiga tahap di mana pada tahap pertama terbagi dalam dua fase.

Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban bakal memiliki terminal kendaraan yang bisa menampung kendaraan sebanyak mencapai 360.000 unit per tahun.

Kementerian Perhubungan menargetkan tahap pertama Pelabuhan Patimban ditargetkan bisa beroperasi pada Maret 2019. Selain terminal kendaraan, tahap pertama juga mencakup terminal peti kemas dengan kapasitas 800.000 TEUs.

Proyek Pelabuhan Patimban dibiayai pinjaman dari Jepang sebesar 118,9 miliar yen atau setara Rp14,2 triliun.

Jepang mematok bunga pinjaman sebesar 0,1% dan jasa konsultasi 0,01% dengan durasi pinjaman 40 tahun.

Pinjaman dari Jepang bakal dikucurkan secara bertahap sesuai dengan progres konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini