Antisipasi Gejolak Harga, Sulsel Siapkan Instrumen Pengendalian

Bisnis.com,18 Apr 2018, 14:51 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat
Susana di pasar tradisional di Jakarta./ JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, MAKASSAR -- Instrumen pengendalian harga komoditas berupa operasi pasar menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam rangka menjaga stabilitas harga jelang Ramadan.

Pj. Gubernur Sulsel Soni Sumarsono mengatakan operasi pasar juga akan disertai dengan sejumlah langkah pengendalian dengan melibatkan seluruh unsur pada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulsel. Langkah tersebut diyakini bakal meredam gejolak harga serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat meski terjadi lonjakan konsumsi terutama saat jelang dan sepanjang Ramadan.

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Apalagi, Sulsel ini termasuk daerah dengan swasembada sejumlah komoditas pangan," paparnya, Rabu (18/4/2018).

Kendati demikian, lanjut Soni, beberapa langkah awal sebelum menggelar operasi pasar akan dilakukan terutama pada aspek ketersediaan pasokan maupun rantai distribusi. Tidak hanya itu, penyediaan pasar pangan juga telah disiapkan agar masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan sesuai dengan harga normal jika terjadi pergerakan harga mengikuti mekanisme pasar.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulsel Bambang Kusmiarso memproyeksi tekanan inflasi pada kuartal II/2018 yang bertepatan dengan periode Ramadan kemungkinan lebih terkendali dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Prospek inflasi Sulsel pada kuartal II/2018 akan tetap berada di rentang sasaran 3,5% plus minus 1%. Namun, tentunya penguatan kerjasama dan koordinasi TPID terus ditingkatkan," ujarnya.

Secara spesifik, orientasi pengendalian inflasi diarahkan untuk meredam inflasi segmen volatile food mengikuti lonjakan permintaan jelang Ramadan maupun momentum lainnya.

Bambang menguraikan penguatan pengendalian inflasi juga dilakukan dengan pelibatan BMKG Makassar agar diperoleh data spesifik perihal komoditas pangan mengacu pada kondisi cuaca dan aspek terkait. Data dari BMKG bakal diolah dan dijadikan acuan dalam langkah mitigasi potensi gejolak komoditas pangan agar tidak terlalu berpengaruh besar terhadap laju inflasi.

"Pemanfaatan informasi tersebut dapat berupa langkah panen dini menghadapi cuaca yang kurang bersahabat atau upaya lainnya yang dapat membantu menjaga ketersediaan pasokan di pasar," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini