Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) meresmikan fasilitas klinik heritage RS Pelni tepat di hari jadi rumah sakit ke-100. Klinik heritage ini menyasar kalangan peserta BPJS Kesehatan yang ingin mendapat layanan plus.
Peresmian klinik heritage dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno di Jakarta, Jumat (20/4/2018). Rini mengatakan kehadiran klinik tersebut bisa memberikan pelayanan kesehatan secara merata kepada semua kalangan.
Dia mengapresiasi inovasi pelayanan yang dilakukan RS Pelni karena memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Salah satu inovasi RS Pelni yakni penggunaan mesin anjungan pendaftaran mandiri dan aplikasi di ponsel pintar. Aplikasi memungkinkan pasien untuk mendaftarkan kunjungan dan konsulitasi gratis ke dokter umum dan spesialis secara online.
"Digitalisasi ini tidak bisa dihindari. Mudah-mudahan pelayanannya semakin baik dan BUMN bisa hadir memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," ujar Rini.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing menuturkan pemanfaatan teknologi informasi membuat operasional RS Pelni semakin efisien dan modern. Dia menggambarkan masyarakat yang terbiasa menggunakan ponsel pintar bisa menjangkau layanan kesehatan tanpa antre panjang dan birokrasi yang melelahkan.
"Kami mengharapkan RS Pelni dapat menjadi rujukan nasional di industri kesehatan," ungkap Insan.
Dia menerangkan klinik heritage akan menyasar peserta BPJS Kesehatan yang ingin melakukan top up, atau pelayanan di atas standar BPJS Kesehatan. Selisih biaya akan ditanggung peserta atau instansi tempat peserta bekerja.
Menurut Insan, klinik tersebut menawarkan layanan one stop service dengan didukung jajaran dokter spesialis senior yang siap memberikan layanan kesehatan prima.
RS Pelni diklaim sebagai rumah sakit BUMN pertama yang menyatakan siap melayani peserta BPJS Kesehatan sejak 1 Januari 2014 sebagaimana diamanatkan UU Jaminan Kesehatan Nasional.
Saat ini, jumlah proporsi pasien BPJS Kesehatan yang berobat ke RS Pelni mencapai 86% dari total keseluruhan pasien. Kunjungan rawat jalan mencapai 1.500 pasien/hari, kunjungan rawat inap mencapai 120 pasien/hari dengan Bed Occupancy Ratio (BOR) 78%, dan angka operasi 70 pasien/hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel