Menkeu AS Minta IMF Seimbangkan Perekonomian Global

Bisnis.com,21 Apr 2018, 11:24 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
International Monetary Fund (IMF)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin meminta Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membantu menyeimbangkan perekonomian global. 

Pasalnya, IMF menegur Pemerintahan AS mengambil langkah yang salah dalam menyelesaikan masalah perdagangannya.

Mnuchin menyampaikan, ketidakseimbangan perdagagangan global telah membesar tiga kali lipat sejak 1980-an dan 1990-an serta tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mengecil.

“IMF harus turut serta dalam isu ini, memberikan suara yang lebih kuat, dan  konsisten mencatat ketika ada pihak yang menggunakan makroekonomi, valuta asing, dan kebijakan perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil,” kata Mnuchin, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (21/4/2018).

Mnuchin menambahkan, negara-negara yang memiliki surplus perdagangan harus berusaha menyeimbangkan perdagangan dan IMF harus menjadi suara yang lebih vokal.

Selain itu, Mnuchin masih mendukung tugas inti IMF untuk mempromosikan peningkatan lapangan kerja, pendapatan, dan produktivitas lewat stabilitas moneter dan perdagangan terbuka.

“IMF tidak bisa mendorong pertumbuhan, tetapi menguatkan aktivitas sektor swasta, menangguhkan sistem keuangan, dan menyemarakkan dinamisme sektor lapangan kerja supaya ekonomi lebih berekspansi,” tuturnya.

Adapun, komentar Mnuchin tersebut menuai banyak perhatian di antara para pejabat Pemerintahan AS dan IMF sendiri. Pasalnya, para pembuat kebijakan saat ini masih berusaha untuk meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Padahal, Amerika Serikat merupakan salah satu pemrakarsa, bersama dengan Inggris, dalam membentuk IMF selama Perang Dunia II. Tujuan pembentukan dana moneter ini adalah untuk mengatur sistem moneter global dan melindungi negara-negara di dunia dari kebijakan yang dapat merugikan (beggar-the-neighbour policy) sebagai dampak dari masa depresi hebat (Great Depression).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini