Kerajinan Lokal Ambil Bagian di Pameran Internasional di Italia

Bisnis.com,22 Apr 2018, 19:47 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih./Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memfasilitasi pengembangan potensi industri kreatif dalam negeri sekaligus memperluas pasar ekspor. Salah satunya mendukung produk kerajinan karya anak bangsa dalam ajang pameran internasional Salone del Mobile Milano 2018 di Italia.

Produk kerajinan tersebut antara lain dari Bali Creative Industri Center (BCIC), salah satu pusat inovasi di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin. 

"Sejak 2015, BCIC menjadi tempat berkumpul para wirausaha dan inkubator kreatif di bidang fesyen, kriya, dan animasi,” kata Dirjen IKM Gati Wibawaningsih dalam keterangan resmi, Minggu (22/4/2018).

Melalui BCIC Kemenperin fokus mendorong kemunculan wirausaha industri baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal agar dapat bersaing di pasar global.

Adapun program yang dilaksanakan, antara lain Design Lab, Creative Camp, Inkubator Bisnis Kreatif, Indonesian Fashion and Craft Award (IFCA), pelatihan dan pameran karya.

Pada 3 tahun terakhir program andalan BCIC adalah design lab. Melalui program tersebut, pada tahun ini BCIC mampu membawa produk terbaik untuk ditampilkan di Salone del Mobile Milano 2018.

Pameran desain dan furnitur internasional tersebut berlangsung selama tanggal 17 hingga 22 April 2018 diikuti oleh 2.000 peserta dari berbagai negara di dunia untuk menghadirkan inovasi produk kontemporer yang menggabungkan unsur desain, teknologi, fleksibilitas dan keberlanjutan. 

Dalam pameran tersebut, Indonesia memiliki satu pavilion yang dinamakan IDentities dan berada di Hall 14 stand F30. Paviliun Indonesia ini menampilkan karya terkurasi dari 27 desainer Indonesia.

“Banyak produk kerajinan dalam negeri kita sebenarnya layak ditampilkan di dunia desain internasional karena berkualitas dan berdaya saing tinggi,” ujar Gati.

Dua produk unggulan BCIC yang mewakili Indonesia, yaitu produk lampu dengan nama Cengkeh karya Genie Anggita yang terinspirasi dari masa kejayaan rempah Indonesia dalam perdagangan Internasional. Produk ini diproduksi bekerja sama dengan para kriyawan di Sentra Tembaga Tumang, Boyolali. 

Produk selanjutnya adalah Taratan, sebuah lampu rotan rancangan Ilhamia Nuantika yang bekerja sama dengan para pengrajin rotan asal Jawa Timur. Taratan terinspirasi dari filosofi budaya Madura dan menggunakan sifat rotan untuk memainkan impresi cahaya yang dihasilkan. 

“Pada proses pembuatannya, kami berdiskusi dengan para pengrajin lokal. Akhirnya, kami memilih menggunakan proses handmade dibandingkan dengan buatan pabrik untuk mendukung pengrajin lokal,” jelas Nuantika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ratna Ariyanti
Terkini