Kredit BNI Ditopang Korporasi

Bisnis.com,23 Apr 2018, 17:17 WIB
Penulis: Abdul Rahman
Karyawati Bank BNI melayani nasabah, di Jakarta, Senin (3/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Kredit yang disalurkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. didominasi oleh kredit korporasi senilai Rp216,09 triliun atau tumbuh 10,9% year on year (yoy).

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, untuk menjaga pertumbuhan kredit korporasi pihaknya menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara selektif, baik BUMN maupun perusahaan swasta utama.

"BNI juga hanya memberikan pembiayaan pada corporates cash flow generator, antara lain dengan memberikan pinjaman kepada operating company, bukan hanya kepada holding company," katanya dalam paparan kinerja di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Portofolio pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas BNI dalam menumbuhkan pinjaman pada segmen korporasi. Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit infrastruktur yang sebesar 15,3% (yoy) yang didominasi oleh pembiayaan proyek-proyek konstruksi dan jalan tol.

Sementara itu, untuk kredit segmen menengah tumbuh 5,8% (yoy) senilai Rp3,66 triliun. Adapun kredit segmen kecil mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,4% (yoy) atau senilai Rp57,73 triliun.

Untuk segmen menengah, BNI menerapkan strategi supply chain financing, yaitu pemberian pembiayaan kepada debitur menengah yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan nasabah korporasi BNI.

Untuk menjaga kualitas kredit dan ekspansi bisnis di segmen kredit Kecil, BNI menerapkan beberapa strategi antara lain pemberian kewenangan memutus kredit kepada cabang yang diiringi dengan peningkatan kompetensi SDM di bidang perkreditan. Saat ini BNI memiliki sekitar 265 kantor cabang yang mempunyai kewenangan memutus kredit kecil.

Pada segmen konsumer, payroll loan masih menjadi prioritas BNI. Sepanjang kuartal I/2018, payroll loan mencatatkan pertumbuhan sebesar 45,4% (yoy) menjadi Rp19,07 triliun. Sedangkan untuk kartu kredit dan KPR masing-masing tumbuh sebesar 8,2% dan 4,2% (yoy).

Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) turun dari 3% pada kuartal I/2017 menjadi 2,3% pada kuartal I/2018. Dengan penurunan tersebut, BNI mampu menjaga biaya kredit pada level 1,7%.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI pada kuartal I/2018 senilai Rp492,90 triliun atau meningkat sebesar 10,8%. Penghimpunan dana murah meningkat dari rasio 58,5% pada kuartal I/2017 menjadi 62,4% pada kuartal I/2018.

“Rasio Loan to Deposit (LDR) BNI berada pada level 90,1%, sehingga masih cukup untuk mendukung pertumbuhan kredit BNI,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini