Indeks Kepercayaan Konsumen dan Harga Rumah Menguatkan Ekonomi AS

Bisnis.com,25 Apr 2018, 16:13 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Belanja di AS./.Bloomberg

Kabar24.com, JAKARTA – Rilis beberapa data ekonomi yang membaik di Amerika Serikat pada Selasa (24/4/2018) memberikan kekuatan bagi perekonomian Negeri Paman Sam setelah sinyal-sinyal perlambatan terlihat di sepanjang kuartal I/2018.

The Conference Board mengumumkan pada Selasa (24/4), indeks kepercayaan konsumen meningkat menjadi 128,7 bulan ini dari bulan sebelumnya di level 127. Adapun indeks kepercayaan konsumen sempat mencapai level tertingginya dalam 17 tahun di level 130 pada Februari.

“AS berpikir perekonomiannya menuju arah yang benar dan itu bukan hanya sekadar kata-kata. Kepercayaan mereka yang besar telah membawa mereka untuk membeli rumah baru yang lebih banyak,” kata Chris Rupkey, Kepala Ekonom di MUFG, New York, seperti dikutip Reuters, Rabu (25/4).

Selain itu, indeks harga rumah juga memperlihatkan kenaikan solid di level 0,6% lebih baik dari perkiraan 0,5%. Namun turun dari bulan sebelumnya di level 0,9%.

Menguatnya kepercayaan konsumen dan naiknya harga rumah ini diperkirakan dapat menopang tingkat konsumsi rumah tangga. Pasalnya, konsumsi rumah tangga AS tampak direm mendadak pada awal tahun ini.

Pada April, kepercayaan konsumen mencapai level tertinggi di antara rumah tangga yang memiliki pendapatan tahunan di bawah US$25.000 maupun bagi mereka yang berpenghasilan US$75.000 – US$125.000.

Di dalam laporan berbeda, Departemen Perdagangan AS menyatakan penjualan rumah baru juga meningkat 4,0% menjadi 694.000 unit pada Maret dari bulan sebelumnya 625.000 unit. Kenaikan itu ditopang oleh penjualan di West yang melonjak ke level tertingginya selama lebih dari 11 bulan.
 
Adapun penjualan rumah baru berkontribusi sebesar 11% dari penjualan rumah keseluruhan, sehingga lonjakan penjualan rumah keseluruhan menjadi 8,8% dari setahun yang lalu.

Sementara itu, laporan penjualan rumah baru yang bullish tersebut tidak terlalu mengubah perkiraan ekonom yang menyatakan investasi perumahan memang melemah pada kuartal I/2018. Hal ini memperlihatkan bahwa perlambatan ekonomi pada periode awal tahun ini hanya bersifat sementara.

“Kenaikan harga merupakan pilihan acak bagi pasar perumahan. Sementara pemilik rumah diuntungkan ekuitas berlebih, di sisi lain pembeli potensial bisa berkecil hati karena kemampuan untuk memiliki rumah semakin sulit,” kata Danielle Hale, Kepala Ekonom untuk realtor.com.

Produk domestick bruto (PDB) untuk Januari-Maret pun diperkirakan berada di bawah 2% secara tahunan, secara garis besar memperlihatkan lemahnya pengeluaran konsumen di sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Pelemahan PDB kuartal I/2018 itu dinilai karena alasan musiman. Pasalnya, pereknomian pada kuartal IV/2017 saja dapat tumbuh menjadi 2,9%. Adapun,  Pemerintah AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi tersebut pada Jumat pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini