Siasati Bujet Dekorasi Pernikahan Dengan Cara Ini

Bisnis.com,25 Apr 2018, 16:42 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Ilustrasi/Wisegeek

Bisnis.com, JAKARTA-- Dalam merancang sebuah pesta pernikahan, dekorasi tentu menjadi salah satu unsur penting untuk menambah kemegahan dan kemeriahan pesta pernikahan.

Namun, tak dapat dipungkiri, dekorasi membutuhkan biaya yang tak sedikit, tak jarang dekorasi sering kali menguras bujet untuk pesta pernikahan. Lantas, bagaimana untuk meyiasatinya supaya pesta pernikahan dapat berjalan tetap menarik?

Art Director Rumah Kampung Decor, Fajar Adi mengatakan apabila menginginkan desain yang lebih kompleks dipastikan biaya yang harus dikeluarkan cukup besar.

"Ada calon pengantin yang masih mau and nggunakan styrofoam namun didesain baru dan sesuai dengan keinginan, " kata Fajar di tememui Bisnis.com di Kuningan belum lama ini.

Hal tersebut bisa digunakan untuk menghemat bujet, hal tersebut biasanya didiskusikan dengan para vendor sebelumnya.

"Kalau dengan harga sekian, kami enggak akan bilang 'dekorasi mewah' tapi 'dekorasi unik'. Selain dari properti bisa dari penataan dan peletakannya," katanya.

Namun, ada pula yang calon pengantin yang enggan mengunakan styrofoam akhirnya menggunakan kayu atau besi, bahkan ada lebih memilih etnik dengan memakai dekorasi dari bambu. " Jadi dari lantai, dinding sampai detail apapun enggak ada unsur kayu, " jelasnya.

Selain itu, dekorasi yang dapat disiasati adalah bunga. Apalagi, bunga menjadi unsur dekorasi yang tak pernah absen dari setiap pernikahan, baik tema modern maupun tradisional.

Fajar mengaku terkait bunga sebetulnya sulit untuk disiasati karena bunga memiliki arti. Namun, pihaknya biasa menawarkan jenis bunga yang bisa dipilih konsumen. Perbedaan harga selain dari asal bunga juga dari jenisnya.

"Misalnya bunga tulip kan enggak mungkin di Indonesia tumbuh. Rose lokal pun ada beberapa macam. Ada yang dibudidayakan dengan cara modern tentu lebih mahal harganya," kata Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini