KABAR PASAR 25 APRIL: 46 Proyek Jalan di Tempat, Gejolak Nilai Tukar: Waspada Boleh, Panik Jangan

Bisnis.com,25 Apr 2018, 08:23 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai sejumlah proyek energi baru terbarukan yang jalan di tempat serta seputar pergerakan nilai tukar rupiah menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (25/4/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

46 Proyek Jalan di Tempat. Sebagian besar proyek energi baru terbarukan dalam perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) yang diteken pada 2017, hingga kini belum direalisasikan juga. Salah satu kendalanya adalah pendanaan. (Bisnis Indonesia)

Gejolak Nilai Tukar: Waspada Boleh, Panik Jangan. Pelemahan rupiah hingga nyaris mendekati Rp14.000 per dolar AS, level terendah dalam 2 tahun terakhir, dinilai tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Namun, kondisi ini te tap harus diwaspadai agar tidak berdampak negatif terhadap perekonomian. (Bisnis Indonesia)

Perbaikan Iklim Usaha Perlu Revitalisasi Peradilan Perdata. Pemerintah dinilai perlu merevitalisasi sistem peradilan perdata dan mekanisme penyelesaian sengketa bisnis guna perbaikan iklim usaha di Indonesia. (Bisnis Indonesia)

Investasi dari China Berpotensi Kian Deras. Investasi China ke Indonesia akan terus mengalir pada tahun ini seiring dengan kebijakan tax holiday yang diluncurkan pemerintah. Bahkan, China percaya diri pertumbuhannya akan tumbuh dalam kisaran dua digit seperti tahun lalu. (Bisnis Indonesia)

Reformasi Pajak Berkutat pada Perbaikan Proses Bisnis dan Sistem IT. Program reformasi perpajakan yang sudah berumur satu dasawarsa ternyata belum berhasil menaikkan rasio perpajakan Indonesia dari kisaran angka 11%. Salah satu masalah yang dihadapi adalah sumber daya manusia dan sistem yang belum memadai. (Kontan)

Penggunaan Dana Subsidi Meningkat di Awal Tahun. Realisasi penyerapan anggaran subsidi melejit di awal tahun 2018. Pada kuartal I-2018, penggunaan dana subsidi cukup besar, naik dua kali lipat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. (Kontan)

Pajak Menekan Daya Beli Konsumen Atas. Target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar dinilai 5,4% sulit tercapai. Sebab, konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi belum pulih. Kebijakan perpajakan dituding jadi salah satu biang keladi terhambatnya pemulihan daya beli masyarakat, terutama pada kelompok ekonomi menengah ke atas. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini