Presidential Threshold : PKB Bakal Berkoalisi Dengan Golkar?

Bisnis.com,26 Apr 2018, 15:59 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi: Warga Nahdliyin saat mengikuti deklarasi dukungan untuk Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju di Pilpres 2019, di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2018)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pemilihan presiden 2019 berbagai formula tentang koalisi mulai bermunculan.

Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengaku ada suara-suara agar PKB membangun koalisi dengan Partai Golkar karena gabungan kedua parpol itu bisa mengusung pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019.

"Kami pernah diberikan masukan dari konsultan dan teman-teman kenapa tidak dengan Golkar, kenapa tidak membangun koalisi dengan Golkar,” ujarnya di Gedung DPR, Kamis (26/4/2018). "Kami menyatakan belum punya rencana untuk itu, meski secara matematika sudah cukup," lanjutnya.

“Belum ada rencana untuk membangun koalisi dengan Partai Golkar pada Pilpres 2019. Namun, jika PKB dan Golkar berkoalisi sudah memenuhi presidential threshold," ujar Jazilul. Dia juga tidak mau berspekulasi apakah wacana itu bisa terealisasi.

Jazilul menegaskan, hubungan Golkar dan PKB sejauh ini cukup baik, di DPR maupun secara kelembagaan. Hal itu juga terlihat dari kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ke rumah Akbar Tandjung selain bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla.

“Artinya dengan personal Golkar, PKB nyambung," katanya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan berbagai opsi tengah dipersiapkan partainya dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2019, termasuk menawarkan cawapres kepada Partai Golkar.

Dia mengakui sepanjang ada kesamaan cita-cita maka opsi berkoalisi dengan partai manapun sangat terbuka lebar.

"Selama ada visi dan komitmen untuk memperbaiki keadaan maka tidak ada yang mustahil," kata Sodik kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini