Bisnis.com, JAKARTA – Pekan lalu musisi EDM Avicii meninggal di Muscat, Oman pada usia 28 tahun. Kematiannya merupakan kabar mengejutkan bagi seluruh pencinta musik di seluruh dunia. Berbagai tribute dilakukan untuk menghormati sosoknya.
Namun, satu hal yang belum pasti dari kabar kematiannya adalah mengapa dan apa penyebab kematiannya? Pada Kamis (26/4/2018) pihak keluarga mengelurkan pernyataan yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, meski tidak secara eksplisit.
“Dia berjuang dalam pemikiran tentang keberartian, kehidupan, dan kebahagiaan. Dia tidak sanggup lagi untuk bertahan dengan itu. Dia ingin menemukan ketenangan,” tulis pihak keluarganya dalam pernyataan resminya.
Komentar tersebut, meski tidak secara gamblang, namun cukup menyiratkan bahwa sang musisi mengakhiri hidupnya sendiri. Spekulasi ini semakin kuat lantaran pihak publisis Avicii di Amerika Serikat Diana Baron menolak untuk berkomentar lebih lanjut mengenai hal itu.
Dikutip dari Reuters, Avicii yang memiliki nama asli Tim Bergling adalah salah satu bintang terbesar di dunia musik EDM. Dia dikenal berkat beberapa lagu hit-nya seperti Wake Me Up dan Hey Brother. Dia memutuskan untuk pensiun dan tidak lagi mengadakan tur pada 2016.
Pihak keluarga mengatakan bahwa keputusan pensiun itu diambil lantaran Avicii menginginkan keseimbangan dalam hidupnya. “Dia ingin bahagia dan bisa melakukan hal yang paling dicintainya didunia, yakni musik,” tambahnya.
Selain itu, mereka juga mendeskripsikan sang musisi sebagai pribadi yang banyak memikirkan pertanyaan tentang eksistensial. Dia adalah seorang perfeksionis yang bekerja sangat keras dan mengantarkannya pada stres yang cukup ekstem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel