Kurangi Pengangguran, Kaltim Andalkan Perikanan dan Kelautan

Bisnis.com,29 Apr 2018, 22:37 WIB
Penulis: Fariz Fadhillah
Ilustrasi: Kapal nelayan/Antara-Izaac Mulyawan

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Provinsi Kaltim bertekad mengurangi tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,11% melalui penyerapan tenaga kerja di sektor kelautan dan perikanan.

“Pengembangan berbagai macam produk olahan dari hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing tinggi diharapkan mampu mendorong percepatan peningkatan perekonomian rakyat,” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Nursigit dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim, Minggu (29/4/2018).

DKP, kata dia, akan mendorong bidang perikanan tangkap untuk memajukan kesejahteraan masyarakat melalui pembuatan kapal dengan tonase yang lebih besar, disertai alat tangkap lebih modern dan ramah lingkungan.

Nursigit menjelaskan, untuk di bidang perikanan tangkap, Kaltim saat ini memiliki jumlah kapal 41.771 unit. Pihaknya akan mendorong jumlah kapal sebanyak itu mampu menyerap 135.111 nelayan.

Sementara untuk budi daya dengan luas kolam atau tambak, baik budi daya udang maupun kepiting, ikan patin, lele dan keramba ikan mas dan nila, luasnya saat ini lebih kurang 192.000 hektar.

“Jika 1 hektar dikerjakan oleh 3 orang, maka jumlah orang yang bekerja pada bidang tersebut dapat mencapai 576.000 tenaga kerja,” jelasnya.

Sementara di bidang penguatan daya saing produk perikanan, Kaltim saat ini telah memiliki 1.200 unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Jika pada satu UMKM yang bekerja 10 orang, kata dia, maka setidaknya bidang tersebut akan mampu menyerap 12.000 tenaga kerja.

Di luar itu, DKP juga siap memberikan pelatihan-pelatihan dalam peningkatan SDM sebagai upaya menangkap peluang potensi budi daya perikanan kepada masyarakat nelayan maupun masyarakat yang berada di pulau kecil terluar.

“Khususnya bagi kelompok usaha perikanan yang mengembangkan berbagai produk hasil perikanan” jelas Nursigit.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini