Zurich Bakal Perluas Pasar Ritel di Indonesia Tengah

Bisnis.com,30 Apr 2018, 14:09 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Karyawan berjalan di kantor PT Zurich Insurance Indonesia, di Jakarta./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, DENPASAR – Zurich Insurance Group akan memperluas pasar ke segmen ritel di Indonesia bagian tengah lewat pembukaan kantor pemasaran dengan layanan one stop solution di Pulau Dewata.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), porsi pasar ritel asuransi umum masih berada di bawah 20% dari total bisnis asuransi umum. Sementara itu, untuk asuransi jiwa, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan pasar ritel baru mencapai 14,5% hingga kuartal IV/2017.

Direktur PT Zurich Insurance Indonesia Wirahadi Suryana mengatakan pertumbuhan sektor ritel diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat ke depannya. Saat ini, pihaknya memang sedang gencar untuk memperluas bisnis di segmen ritel sebab peluangnya sangat strategis.

“Kami melihat ada peluang strategis untuk merambah segmen ini,” ujarnya di sela-sela pembukaan kantor cabang perusahaan di Denpasar, Bali, Senin (30/4/2018).

Wirahadi mengungkapkan Bali memiliki potensi untuk menjadi wilayah sasaran ekspansi bisnis asuransi. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2015 tercatat dari 4,1 juta jiwa penduduk Bali, baru 20% yang memiliki asuransi. Angka itu menunjukkan Bali adalah daerah dengan potensi bisnis yang menjanjikan.

Belum lagi, kajian Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 6% pada 2017 atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.

“Kami optimistis kebutuhan masyarakat terhadap asuransi akan terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan,” sebutnya.

Direktur PT Zurich Topas Life Rosmaylinda Nasution menyatakan inovasi yang diberikan Zurich lewat membuka kantor pemasaran dengan layanan one stop solution akan memberikan simplikasi bisnis sehingga orang akan melihat kemudahan dalam mencari asuransi.

Dia menilai halangan terbesar dalam menyadarkan masyarakat untuk memilki asuransi adalah mahalnya biaya premi dan sulitnya klaim. Hal-hal seperti itu menjadi pekerjaan rumah industri asuransi untuk memberikan edukasi.

Kantor pemasaran di Bali diyakini bakal memiliki efek yang sangat signifikan dalam memberi edukasi ke nasabah.

“Apalagi, masyarakat Bali lebih aware akan kebutuhan asuransi,” tambah Rosmaylinda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini