Presiden Jokowi Dorong Lahirnya Poros Wasthiyah Dunia

Bisnis.com,01 Mei 2018, 15:06 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Imam Besar Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb (kedua kanan) dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin (kanan) meninggalkan ruangan seusai pembukaan KTT Wasathiyah Islam di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5/2018)./ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Kabar24.com, BOGOR — Presiden Joko Widodo mengapresiasi dan mendukung hasil dari diskusi 100 ulama dan cendekiawan dalam konferensi tingkat tinggi mengenai islam wasathiyah.

Jokowi mengatakan agenda ini dapat menjadi momentum untuk berbagi pemahaman untuk mengembangkan toleransi, serta berbagai pengalaman islam jalan tengah atau wasathiyah.

Konferensi tingkat tinggi juga membahas Islam moderat dari sisi konsep hingga implementasinya, erta tantangan dalam menghadapi peradaabat global.

“Posisi Indonesia jelas, kami mendorong hadirnya poros wasathiyah dunia. Dengan Islam wasathiyah, menunjukkan bahwa kita adalah islam yang rahmatan lil 'alamin,” tutur Kepala Negara dalam sambutan High Level Consultation Meeting – World Muslim Scholars on Wasatiya Al-Islam, Selasa (1/5/2018).

Pertemuan ini dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempromosikan corak keagamaan yang moderat, toleran, dan mampu berdialog dengan beragam etnis, budaya, agama, dan bahasa.

Dalam sambutannya, Jokowi juga menyelipkan tentang posisi dan kondisi Indonesia dengan anugerah keberagaman baik dari suku ras maupun agama.

Menurutnya, keberagaman menjadi anugerah yang digunakan sebagai kekuatan dan membuat Indonesia sebagai bangsa yang besar.

“Namun kita tidak boleh lengah, dan terus mengutamakan musyawarah dan toleransi. Saya meyakini, Anda semua, sepahaman dengan kami,” tambahnya.

Setidaknya 100 ulama dan cendekiawan berkumpul selama tiga hari ke depan, berbicara tentang wawasan islam jalan tengah atau Wasathiyah untuk dunia.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Prof Dr Din Syamsuddin mengatakan agenda ini sangat penting untuk mendiskusikan dan menghidupkan kembali islam moderat.

Dalam forum bertajuk High Level Consultation Meeting – World Muslim Scholars on Wasatiya Al-Islam yang digelar 1-3 Mei 2018, dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Acara ini sangat penting, kita harus mengakui realitas di negara islam, ada kelompok islam mempertahankan pemahaman, yang mendesentralisasi pemahaman islam moderat,” ujarnya.

Acara ini dihadiri oleh Ulama Mesir yang juga Imam Besar Al Azgar Syaikh Ahmed Mohamed Ahmed al-Thayyeb, dan sederet ulama internasional lainnya. Selain itu, hadir pula Duta Besar Inggris Untuk Indonesia Moazzam Malik.

Turut mendampingi Presiden, hadir pula Menko PMK Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Saifuddin, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini