Perkuat Bilateral, Sultan Brunei Akan Kunjungi Indonesia

Bisnis.com,01 Mei 2018, 12:19 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Ibu Negara Iriana (kanan) berjalan bersama Sultan Hassanal Bolkiah (kiri) dan Ratu Saleha untuk menghadiri jamuan makan memperingati Perayaan 50 Tahun Sultan Hassanal Bolkiah Bertahta, di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Jumat malam (6/10).Reuters-Ahim Rani

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam berkomitmen untuk memperkuat kerja sama bilateral.

Komitmen ini diperkuat dengan rencana kunjungan Sultan dan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah ke Indonesia pada 2-4 Mei mendatang.

Mengutip keterangan resminya, Selasa (1/5), Menteri Luar Negeri dan Perdagangan II Brunei Darussalam, Dato Erywan Pehin Yusof dan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi melakukan pertemuan untuk membahasa persiapan kunjungan kenegaraan Sultan dan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah.

Selain itu, kedua menteri juga mendiskusikan upaya penguatan hubungan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang.

Dalam kaitan tersebut, kedua menteri sepakat untuk segera melaksanakan pertemuan ke-4 Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC). Forum ini diyakini menjadi mekanisme bilateral kedua menteri untuk melakukan review dan merumuskan langkah-langkah dalam rangka penguatan implementasi kerja sama bilateral kedua negara.

Di bidang ketenagakerjaan, kedua menteri sepakat untuk segera memfinalisasi pembentukan nota kesepahaman mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja domestik Indonesia di Brunei.

Di bidang ekonomi dan perdagangan, kedua negara sepakat untuk mengembangkan kerja sama ekonomi yang memfokuskan pada pengembangan kawasan Kalimantan melalui pembangunan konektivitas (darat, laut dan udara) yang terintegrasi serta penguatan kerja sama ekonomi sub-regional diantaranya melalui BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growth Area).

Kedua negara juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama penanganan keamanan di kawasan, khususnya terkait dengan penanggulangan terorisme, radikalisme dan ekstrimisme termasuk foreign terrorist fighter sebagaimana disepakati pada Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) di Manado pada 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini