Bisnis.com, SEMARANG—Bank Indonesia sangat berhati-hati dalam melakukan penyesuaian suku bunga acuan atau BI 7-day repo rate (7-DRR) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengatakan pihaknya akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menaikkan suku bunga acuan pada saat nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan.
Menurutnya, tugas Bank Indonesia adalah menjaga stabilitas perekonomian dan angka inflasi yang rendah dan stabil, termasuk mengantisipasi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
“Kalo ditanya tentang suku bunga, tentu nanti BI akan mendiskusikannya dalam rapat dewan gubernur. Di situ akan dilihat bagaimana dampak dari ekonomi global kepada rupiah atau bagaimana kondisi ekonomi nasional terhadap rupiah,” katanya usai membuka Festival Ekonomi Syariah Regional Jawa 2018 dengan tema Peningkatan Peran Pesantren dan Industri Halal dalam Pengembangan Ekonomi Syariah di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).
Dia menuturkan jika dalam rapat dewan gubernur BI itu dilihat kondisi pelamahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini membawa ancaman kepada stabilitas sistem keuangan atau membawa ancaman kepada tercapainya inflasi 2018-2019, maka tidak tertutup kemungkinan BI menaikkan 7-DRR.
“Tapi mohon jangan dibaca itu [kenaikan 7-DRR] akan pasti dilakukan karena kita akan melakukan kajian secara hati-hati. Kalau kita melakukan keputusan, itu pasti berdasarkan data. Kita melihat ke depan dan juga sangat terukur.”
Menurut Agus, Bank Indonesia meminta masyarakat jangan panik karena bank sentral tetap akan berada di pasar untuk menjaga volatilitas nilai tukar rupiah.
Pelemahan nilai tukar ini tidak perlu disikapi berlebihan, sebab negara lain juga mengalami hal ini. Bahkan ada yang lebih buruk.
Bank Indonesia juga ingin meyakinkan masyarakat bahwa Indonesia mempunyai devisa yang cukup untuk menjaga kondisi perekonomian. “Kita juga punya hubungan dengan bank-bank sentral mitra kerja kita untuk sama-sama menjaga likuiditas,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel