Industri Alas Kaki Dalam Negeri Makin Mengilap

Bisnis.com,02 Mei 2018, 18:13 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Pekerja menyelesaikan pembuatan sandal dan sepatu di PT Aggiomultimex, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (25/9)./ANTARA-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA—Industri alas kaki dalam negeri masih terus tumbuh positif. Ke depan, industri dalam negeri diyakini bisa menjadi eksportir ketiga terbesar di dunia.

Firman Bakrie, Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), mengatakan industri alas kaki terus mengalami pertumbuhan dalam 5 tahun terakhir. Menurutnya, peningkatan permintaan didorong oleh pertumbuhan penduduk dunia.

“Saat ini, Indonesia menjadi eksportir keenam di dunia, ke depan kami meyakini bisa menjadi nomor tiga setelah China dan Vietnam,” ujarnya Rabu (2/5/2018).

Selain China dan Vietnam, Indonesia masih berada di bawah Italia, Jerman, dan Belgia. Firman menyatakan Indonesia berpotensi menyalip ketiga negara Eropa tersebut, apalagi karakteristik produk sepatu dalam negeri sama dengan China dan Vietnam.

Asosiasi berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa agar produk sepatu Tanah Air bisa berdaya saing, terutama dengan Vietnam. Negara tersebut saat ini telah menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan diperkirakan bebas bea masuk pada 2019.

“Kultur market Indonesia sama dengan Vietnam. Dari investasi juga menjadi tantangan bagi pemerintah supaya lebih menarik dibandingkan negara lain,” kata Firman.

Oleh karena itu, dia juga berharap pemerintah dapat memberikan insentif perpajakan, seperti tax holiday dan tax allowance yang lebih menarik. Selama ini, insentif yang telah ada dinilai masih kurang menarik bagi pelaku industri.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa industri manufaktur besar dan sedang tumbuh 5,01% secara tahunan sepanjang kuartal I/2018. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan produksi industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebesar 18,87%. Industri makanan mencatatkan pertumbuhan kedua tertinggi sebesar 13,93%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ratna Ariyanti
Terkini