Kesepakatan Nuklir Iran, Sikap Donald Trump Tak Jelas

Bisnis.com,03 Mei 2018, 14:00 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden AS Donald Trump/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump menarik diri dari seluruh isi kesepakatan nuklir Iran 2015 yang mulai berlaku 12 Mei, namun belum menjelaskan apa yang akan dia lakukan dengan tindakannya itu.

Demikian menurut sumber pejabat AS yang mengetahui persoalan tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (3/5/2018).

Akan tetapi, ada peluang Trump akan memilih untuk tetap mematuhi kesepakatan internasional yang sudah disepakati dengan Iran untuk membatasi program nuklir dengan imbalan penghapusan sanksi ekonomi. Pasalnya, AS ingin menjaga perasaan Prancis  sebagai negara sekutunya di samping untuk menyelamatkan muka Presiden Emmanuel Macron yang mendesak Trump untuk tetap konsisten dengan kesepakatan tersebut, menurut sumber itu.

Keputusan dari Trump untuk tidak jadi membebaskan Iran dari sanksi ekonomi akan mementahkan kesepakatan itu dan bisa memicu aksi pembalasan dari Iran.

Iran bisa saja kembali memulai program nuklirnya atau menghukum sekutu AS di Suriah, Irak, Yaman, dan Lebanon, menurut sejumlah diplomat. Secara teknis, Trump harus memutuskan apakah akan memperbarui “surat pernyataan untuk membebaskan tuntutan” yang akan menghentikan sebagian dari sanksi terhadap Iran.

Salah seorang pejabat Gedung Putih yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan sangat mungkin Trump akan mengakhirinya dengan sebuah keputusan bahwa “tidak menarik diri secara penuh” dari kesepakatan nuklir namun tidak mampu menjelaskan apa yang dimaksudnya.

Presentasi dari PM Israel Benjamin Netanyahu soal dokumen program senjata nuklir masa lalu Iran bisa memberi inspirasi bagi Trump untuk menarik diri dari kesepakatan itu. Padahal, inspektor PBB menyatakan Iran telah mematuhi klausul dari kesepakatan tersebut.

Iran telah membantah tengah mengembangkan senjata nuklir dan menuding Israel yang selama ini menjadi seterunya memicu kecurigaan dunia atas Iran.

Trump sebelumnya menyebutkan bahwa kesepakatn Iran dengan negara-negara industri maju tersebut merupakan kesepakatan terburuk yang pernah dia lihat.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini