PENGOLAHAN KARET, Pabrikan di Sumsel Janji Tidak Kurangi Pekerja

Bisnis.com,03 Mei 2018, 15:21 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Pekerja memuat getah karet di tempat penampungan karet sementara./ANTARA-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, PALEMBANG—Perusahaan pengolahan karet di Sumatra Selatan memastikan tidak akan mengurangi jumlah pekerja pabrik meski harga komoditas itu cenderung lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K. Eddy, mengatakan biasanya perusahaan memilih strategi lain untuk menghadapi penurunan harga karet ketimbang mengurangi tenaga kerja.

"Sampai saat ini belum terdengar rencana pengurangan tenaga kerja. Perusahaan biasanya melakukan efisiensi biaya produksi," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (3/5/2018).

Menurut Alex efisiensi biaya produksi bertujuan supaya menekan ongkos produksi pabrik.

Dia mencontohkan, perusahaan biasanya mengurangi jam kerja pada saat listrik berada di beban puncak.

Sementara itu, Factory Manager PT Hok Tong Keramasan, Muhammad Haris Fadillah, mengatakan pihaknya tidak pernah mengurangi tenaga kerja meski harga karet melemah.

"Malah pekerja kami bertambah sekarang. Memang ketika harga karet turun pasti berdampak pada perusahaan pabrik namun tidak sampai membuat pabrik mengurangi tenaga kerja," katanya di sela acara peringatan May Day dan penerimaan penghargaan BNN.

Haris mengemukakan saat ini pabrik Hok Tong yang mengolah karet mentah menjadi setengah jadi itu memiliki 512 pekerja.

Berdasarkan catatan Dinas Perkebunan Sumsel, harga karet FOB Palembang mencapai Rp16.000 per kg dengan kadar karet kering (K3) 100%. Sementara harga karet di pintu pabrik Rp15.000 per kg K3-100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini