Kuartal I/2018, Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Meroket 560%

Bisnis.com,07 Mei 2018, 18:00 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Iswanto Amperawan (kanan) berbincang dengan Direktur Keuangan Benny Pidakso, sebelum konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—PT PP Presisi Tbk. mengantongi pertumbuhan laba bersih 560% ditopang pendapatan civil work pada kuartal I/2018.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PP Presisi Benny Pidakso menjelaskan bahwa pendapatan civil work menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan perseroan pada kuartal I/2018. Lini bisnis tersebut berkontribusi 85% untuk periode tersebut.

Secara detail, dia mengatakan pendapatan civil work tumbuh 783% secara year on year dari Rp60 miliar pada kuartal I/2017 menjadi Rp530 miliar pada kuartal I/2018. Adapun, proyek yang dikerjakan emiten berkode saham PPRE itu, antara lain tol Pandaan – Malang, proyek tol Manado – Bitung, bendungan Way Sekampung, bendungan Leuwi Keris, proyek pengendalian lahar Sinabung, dan beberapa carry over dari akhir tahun lalu.

Benny mengklaim pengelolaan beban pokok penjualan dan biaya operasional secara optimal mendorong perseroan berhasil membukukan peningkatan laba dan profitabilitas secara simultan. PPRE mencetak peningkatan laba kotor sebesar 348% dari Rp31,4 miliar pada kuartal I/2017 menjadi Rp140,5 miliar.

Di sisi lain, laba operasi meningkat 342% dari Rp28,1 miliar menjadi Rp124,2 miliar pada kuartal I/2018. Dengan demikian, laba bersih tahun berjalan perseroan tercatat tumbuh 560% secara tahunan dari Rp13,1 miliar menjadi Rp86,5 miliar.

“Margin meningkat signifikan juga dari 9% menjadi 14%. Sedangkan EBITDA meningkat 247% dari Rp52,8 miliar menjadi Rp183,2 miliar,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com Senin (7/5/2018).

Seperti diketahui, PPRE membagikan dividen tunai sebesar Rp5,52 per saham dengan nilai total mencapai Rp56,4 miliar untuk kinerja keuangan 2017. Jumlah tersebut setara dengan 30% dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2017 Rp188,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini