Bisnis.com JAKARTA - Perkembangan industri modal ventura pada awal tahun ini menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan yang utamanya ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan modal ventura dalam satu tahun terakhir.
Berdasarkan ikhtisar laporan keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri modal ventura pada kuartal I/2018, jumlah perusahaan meningkat dari 61 perusahaan pada kuartal I/2017 menjadi 66 perusahaan.
Pertumbuhan tersebut juga turut mendorong dari segi aset yang tumbuh sekitar 13,93%, yakni dari Rp9,51 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp10,83 triliun pada kuartal I/2018.
Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start-Up Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait mengatakan bertambahnya jumlah pemain dalam industri ini telah menjadi pendorong utama capaian tersebut.
Dia meyakini, capaian ini akan semakin meningkat, mengingat kegiatan usaha penyertaan saham atau equity participation baru akan terlihat pada 3-5 tahun ke depan.
“Equity participation memang tidak menjadi pendapatan di awal. Itulah kenapa net profit memang turun sedikit dari Rp55 miliar ke Rp42 miliar. Selain itu juga karena beberapa program penyehatan debitur pada productive loan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (4/5/2018)).
Adapun dari segi nonperforming fund (NPF) per Maret 2018 turun cukup signifikan yakni menjadi 5,81% dari NPF 8,1% pada Maret 2017. Membaiknya manajemen risiko industri tersebut didukung oleh program restrukturisasi dan penyelesaian debitur bermasalah.
Saat ini, portofolio perusahaan modal ventura masih didominasi oleh pembiayaan produktif yang otomatis mengalami pertumbuhan menjadi Rp5,6 triliun atau naik 24% dari tahun sebelumnya.
“Kegiatan usaha kedua yang paling besar adalah equity participation di mana kuartal I/2018 menjadi Rp1,3 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp1,1 triliun seiring berjalannya aturan OJK untuk mendorong industri untuk melakukan kepesertaan saham,” katanya.
Menghadapi tahun politik seperti tahun ini, katanya, menjaga iklim investasi agar tetap kondusif menjadi perhatian khusus bagi modal ventura. Namun, dia mengaku tidak terlalu khawatir jika pesta demokrasi bakal mengganggu bisnis modal ventura.
Adapun ke depannya, industri modal ventura masih menunggu regulasi dari pemerintah terkait insentif pajak dana ventura yang dinilai bakal memacu performa industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel