Kantor Diplomatik AS Pindah ke Yerusalem, PKS Kirim Nota Protes ke Kedubes AS

Bisnis.com,09 Mei 2018, 18:51 WIB
Penulis: Samdysara Saragih
Warga Palestina membakar bendera Israel dan Amerika Serikat dalam sebuah demonstrasi terhadap niat Amerika Serikat memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem dan mengenali Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Kota Gaza, Rabu (6/12/2017). /Reuters

Kabar24.com, JAKARTA — Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan surat ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia yang berisi protes atas sikap Negeri Paman Sam memindahkan kantor diplomatiknya di Israel ke Yerusalem.

"Kami sampaikan protes keras dan meminta AS membatalkan upaya pemindahan kedutaan ke Yerusalem yang ditentang dunia internasional," kata Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS, Sukamta dalam rilis resmi, Kamis (9/5/2018).

Surat protes tersebut dikirimkan langsung hari ini oleh tim yang dipimpin Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. Rombongan diterima oleh Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Erin Elizabeth McKee yang berjanji akan menyampaikan surat protes PKS ke Washington D.C.

Sukamta menyebutkan bahwa sikap ngotot AS untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem telah melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PKS juga meminta PBB untuk mengambil tindakan serius terhadap sikap AS tersebut.

"Sebab jika dibiarkan akan menjadi preseden buruk terhadap setiap resolusi PBB yang diabaikan."

Hidayat Nur Wahid menambahkan PKS menyayangkan sikap Presiden AS Donald Trump yang mengabaikan suara penolakan 128 negara atau 75% anggota PBB dalam sidang umum PBB. Padahal, kata dia, AS sering mengikrarkan diri sebagai negara demokrasi, tetapi malah mengingkari suara mayoritas anggota PBB.

Menurut Wakil Ketua MPR ini, AS tengah merusak tatanan perdamaian Israel-Palestina berbasis solusi dua negara yang ditelurkan negara adidaya tersebut. Bahkan, perdamaian kawasan Timur Tengah turut terancam karena rencana pemindahan kedutaan AS di Israel itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini