Harga Daging Ayam Melonjak, Satgas Pangan Jambi Langsung Bergerak

Bisnis.com,09 Mei 2018, 09:43 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi: Pedagang melayani pembeli ayam potong di pasar pagi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Sabtu (4/6)./Antara

Bisnis.com, JAMBI - Harga ayam potong di Provinsi Jambi mengalami lonjakan. Hal itu membuat Satuan Tugas Pangan Provinsi Jambi langsung berencanan memanggil agen dan distributor ayam potong untuk menelusuri penyebab tingginya harga kebutuhan pokok itu sejak dua hari terakhir.

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi sekaligus Ketua Satgas Pangan Jambi M Dianto di Jambi, Rabu (9/5/2018), mengatakan tingginya harga daging ayam potong yang mencapai Rp50 ribu per kilogram meresahkan masyarakat sehingga hal harus segera disikapi.

"Dalam waktu dekat kita panggil agen dan distributor untuk mengetahui penyebab harga ayam di pasar-pasar tradisional di Jambi mencapai Rp50 ribu per kilogram," kata Dianto.

Pemanggilan itu dilakukan untuk menghindari monopoli harga yang dilakukan distributor, agen dan pengecer daging ayam di pasaran. Sebab standar tertinggi harga ayam kisaran Rp30-35 ribu per kilogram.

"Kami akan mendalami penyebab naiknya harga ayam, sebab harga per kilo Rp50 ribu itu jauh dari harga eceran tertinggi (HET)," ujarnya.

Namun menurutnya, penyebab naiknya harga daging ayam potong dan ras itu salah satunya adalah karena Jambi tidak memiliki produsen ayam.

"Di Jambi hanya proses penggemukan saja sementara bibit ayam masih didatangkan dari luar daerah," katanya.

Dianto mengatakan berdasarkan catatan Satgas Pangan Provinsi Jambi, saat ini hanya ada empat distributor dan delapan agen ayam. Dengan jumlah itu jelas ayam yang dapat disediakan atau dihasilkan juga akan terbatas.

Untuk penanganan harga daging ayam tersebut lanjutnya, Pemprov Jambi telah berkoordiansi dengan Bidang Penindakan Satgas Pangan Provinsi Jambi, untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan.

"Bila terbukti ada monopoli harga dari agen dan distributor, maka mereka dapat dikenakan sanksi," katanya menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini