BRI Syariah Resmi Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Oversubscribe 2 Kali

Bisnis.com,09 Mei 2018, 18:22 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Logo Bank BRI Syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank BRI Syariah Tbk. atau BRI Syariah, hari ini resmi tercatat sebagai emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode efek BRIS.

BRIS adalah emiten ke 11 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada tahun 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yang pertama.

BRI Syariah melepas 2.623.350.600 lembar saham baru atau sebesar 27% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga sebesar Rp510.

Dengan harga tersebut, BRI Syariah berhasil mencatatkan oversubscribe sebanyak 2 kali.

Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso mengatakan pihaknya sangat senang dan bersyukur dapat mencapai hari yang bersejarah dimana BRI Syariah telah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.

“Melalui IPO ini, selain mendapatkan dana segar untuk penguatan modal perusahaan, kami telah berhijrah menjadi perusahaan publik di mana kami akan mempraktikkan Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan meningkatkan manajemen resiko, agar dapat membawa berkah dan menjaga amanah kepada seluruh masyarakat serta stakeholders perusahaan," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (9/5/2018).

Kekuatan modal perseroan yang akan didukung dana hasil IPO serta laba perusahaan pada 2018 dapat menempatkan BRIsyariah dalam bank kategori BUKU III.

Sehingga dapat memberi kemudahan dalam pengembangan produk dan jaringan bersama dengan sinergi dari induk perusahaan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

"Seluruh strategi tersebut adalah kekuatan kami untuk dapat mencapai visi menjadi bank syariah dan bank ritel modern yang terbesar di Indonesia," tambah Hadi.

Aksi korporasi yang dilakukan BRI Syariah bertujuan untuk memberikan kontribusi pada perekonomian bangsa dengan peningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah, di mana BRI Syariah memiliki fokus meningkatkan pembiayaan syariah untuk pembangunan serta konsumsi.

Dana segar yang diperoleh dari IPO ini, sekitar 80% akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Selanjutnya, sekitar 12,5% digunakan untuk pengembangan sistem Teknologi Informasi, dan sekitar 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua).

“Kami ingin menjadi Game Changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan,” katanya.

BRI Syariah memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi terkait dengan tren pertumbuhan positif industri perbankan dan industri syariah di Indonesia.

Selain menjadi pengelola dana haji, dan keuangan syariah lainnya seperti zakat, wakaf, infaq dan sedekah, juga untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa penetrasi perbankan syariah terhadap perbankan nasional dari sisi aset sebesar 5,74% pada Desember 2017 yang menunjukkan besarnya potensi industri ini.

BRI Syariah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi atau Joint Lead Underwriters, yaitu Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan IndoPremier Sekuritas untuk proses IPO ini, dengan kesanggupan penu (full commitment).

Saat ini BRI Syariah tengah melakukan kampanye tagar Faedah Hijrah (#FaedahHijrah) yang bertujuan mengajak masyarakat untuk berhijrah, yakni berubah menuju kebaikan.

Salah satunya dengan memanfaatkan perbankan syariah, khususnya BRI Syariah untuk hidup yang lebih berkah serta mendukung BRI Syariah yang berhijrah menjadi perusahaan publik.

”Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk menjadi pemegang saham BRI Syariah dan bersama-sama menuju terciptanya ekonomi yang sehat dengan prinsip syariah yang mengedepankan kepercayaan, keadilan, menghormati sesama, kebenaran, dan toleransi, dengan penerapan ethical financing," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini