Teror Bom Surabaya Lecehkan Nilai Agama

Bisnis.com,15 Mei 2018, 08:28 WIB
Penulis: Newswire
Warga melakukan aktivitas bersih-bersih di depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, MANADO - Ketua Biro Pemberdayaan Ekonomi Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Ivanry Matu mengatakan aksi bom di Surabaya sangat melecehkan nilai-nilai agama.

"Aksi teror Bom Surabaya jauh dari nilai-nilai agama, tak ada kaitan dengan agama," kata Ivanry di Manado, Selasa (15/5/2018).

Dia menjelaskan peristiwa tragis bom Surbaya ini adalah tindakan tidak manusiawi, murni pelecehan terhadap nilai-nilai agama.

Tak ada urusan agama dalam pengeboman ini, katanya, karena semua agama mengajarkan tentang hubungan sosial yang saling menghargai dan cinta damai.

"Mari kita cermati aksi mereka selain di gereja ada juga di rusunawa dan Polrestabes Surabaya, itu menjadi target teroris dalam upaya membuat rasa takut di masyarakat," jelasnya.

Dikatakan, menciptakan opini bahwa pihak kepolisian pun menjadi incaran, tujuan para teroris ingin meruntuhkan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga keamanan negara.

Karena itu, katanya, tentu negara harus menyikapi ini dengan serius dan menyerahkan sepenuhnya penanganannya kepada lembaga-lembaga pemerintah terkait yang berkompeten mengurus ini.

"Saya yakin perasaan kita samua sama bahwa tindakan teroris yang telah menimbulkan korban ini telah melukai kita semua dan sepakat untuk mengecam bahkan mengutuk tindakan ini," jelas Ivanry.

Tetapi juga, katanya, mengajak jaga hati mendoakan semua pihak baik keluarga korban yang ditinggalkan.

Semua lembaga yang bekerja, juga kiranya diberikan hikmat dan kebijaksanaan menyikapi ini termasuk bijak dan cerdas dalam menerima dan menanggapi setiap berita di ragam media.

"Tetap waspada dan marilah tanggapi setiap berita dengan bijak dan cerdas," kata Ivanry yang juga Ketua Badan Pimpinan Sidang KGPM Apostolik Malalayang Dua.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini