BURSA AS: Trump Janji Bantu ZTE, Wall Street Ditutup Menguat

Bisnis.com,15 Mei 2018, 06:17 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Nama perusahaan ZTE terlihat di bagian luar gedung riset dan pengembangan ZTE di Shenzhen, China/Reuters-Bobby Yip

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berakhir menguat setelah berfluktuasi pada perdagangan Senin (14/5/2018) ataui Selasa pagi WIB (15/5/2018) karena pelemahan saham defensif mengimbangi optimisme menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump terhadap ZTE Corp yang menenangkan ketegangan perdagangan AS-China.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 68,24 poin atau 0,27% ke level 24.899,41, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 2,41 poin atau 0,09% ke 2,730.13 dan Nasdaq Composite menguat 8,43 poin atau 0,11% ke 7.411,32.

Indeks S&P 500 memperkecil penguatannya dan turun dari level tertinggi dalam dua bulan pada awal sesi, namun masih dapat bertahan di zona positif dan melanjutkan reli penguatan empat hari berturut-turut.

Dilansir Reuters, Trump berjanji untuk membantu perusahaan komunikasi yang berbasis di China, ZTE Corp, untuk kembali melanjutkan aktivitas bisnisnya setelah hampir satu bulan Kementerian Perdagangan menerapkan larangan bagi perusahaan AS bertransaksi ke perusahaan tersebut.

Sikap Trump tersebut datang pada pembicaraan tingkat tinggi antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yang akan dilanjutkan pekan ini setelah retorika kedua negara yang memicu kekhawatiran perang perdagangan.

"Mudah-mudahan mereka dapat mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua negara, serta menjaga ekonomi tetap stabil dan tidak berujung pada perang dagang," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services, seperti dikutip Reuters.

Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, sektor defensif seperti utilitas, telekomunikasi dan real estat mencatat presentase penurunan terbesar. Adapun sektor kesehatan mencatat kenaikan terbesar setelah pemerintahan Trump mengumumkan proposal harga obatnya.

Sementara itu, perusahaan energi menguat karena harga minyak naik menyusul laporan OPEC bahwa kelebihan pasokan minyak global telah dieliminasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini