Tridomain Performance (TDPM) Bakal Terbitkan MTN Rp410 Miliar

Bisnis.com,16 Mei 2018, 20:47 WIB
Penulis: Dara Aziliya
Presiden Direktur PT Tridomain Performance Materials Tbk Choi Choon Ha (kedua kanan) berbincang dengan Chief Operating Officer Hendro Waskito (kedua kiri), Direktur Joyce Venancio Sobejana Onias (kanan), dan Direktur Independen Bambang Heru Purwanto, selepas penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Kamis (8/3/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen bahan kimia khusus PT Tridomain Performance Materials Tbk. berencana menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan nilai transaksi sebesar Rp410 miliar.

Bertindak sebagai arranger aksi korporasi tersebut adalah PT BNI Sekuritas, PT Bank CIMB Niaga Tbk. sebagai agen pemantau, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran. Nilai transaksi Rp410 miliar tersebut merupakan 20%—50% dari ekuitas perseroan per akhir 2017.

Manajemen Tridomain Performance Materials dalam prospektus ringkas yang diterbitkan Rabu (16/5) menyampaikan dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan investasi, dan refinancing perseroan sebagaimana tertulis dalam Perjanjian Penerbitan MTN. MTN tersebut memegang peringkat A-.

“Jangka waktu MTN tersebut adalah 3 tahun sejak tanggal penerbitan dengan tingkat suku bunga 10,5% per tahun,” ungkap Manajemen melalui prospektus. 

Adapun, emiten dengan kode saham TDMP tersebut baru saja melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada harga Rp228 per saham. Pada harga tersebut, perseroan mengantongi dana IPO sebesar Rp411,015 miliar.

Tahun ini, perseroan memiliki beberapa strategis seperti fokus berekspansi produksi dan kapasitas, meluncurkan produk baru speciality resins, memperkuat ekspor dan kapasitas bisnis, serta pemasaran produk baru.

Chief Operating Officer Hendro Waskito menyampaikan perseroan akan menggunakan sebagian besar dana yang didapat dari IPO tersebut untuk meningkatkan kapasitas pabrik pada empat anak perusahaan perseroan.

“Sekitar US$10 juta – US$15 juta yang kami gunakan untuk menambah kapasitas pabrik dan itu sudah merupakan capex [belanja modal] kami. Sisanya akan kami gunakan untuk working capital. Karena kalau kami menaikkan produksi dan kapasitas, berarti harus menaikkan belanja bahan baku,” ungkap Hendro belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini