Impor CPO India Pada 2018 Diprediksi Melambat, Ini Alasannya

Bisnis.com,16 Mei 2018, 16:28 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Impor minyak nabati terutama minyak kelapa sawit mentah India diperkirakan tidak akan mengalami pertumbuhan pada tahun ini hingga Oktober 2018 dari tahun lalu karena mata uang rupee mengalami pelemahan yang menambah berat tekanan dari dampak kenaikan pajak impor minyak nabati.

Selama tahun berjalan, perdagangan di Malaysia Derivatives Exchange telah mengalami penurunan 2,86%. Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) pada perdagangan Rabu (16/5) turun 12 poin atau 0,49% menjadi 2.420 ringgit per ton dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sejumlah pengolah minyak nabati masih bisa melakukan impor minyak seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari serta masih bisa meraup keuntungan. Namun, untuk impor minyak kelapa sawit justru berkurang dalam jumlah besar, karena impor komoditas minyak nabati itu telah menarik pajak terbesar dari India.

“Para pedagang sedang menghadapi kesulitan, sementara itu saluran pipa semakin mengering. Impor yang sebelumnya berlebih saat ini mulai berkurang,” ujar B.V. Mehta, Direktur Eksekutif Solvent Extractors’ Association (SEA), dikutip dari Reuters, Rabu (16/5/2018).

SEA telah mengurangi perkiraan jumlah impor minyak nabatinya untuk tahun pemasaran yang berakhir Oktober mendatang. Sebelumnya, perkiraan jumlah impor berkisar antara 15,8 juta ton–16 juta ton, dan diprediksi berkurang sekitar 0,5 juta ton.

Pengurangan tersebut bisa membawa jumlah impor tahun ini hanya tumbuh sedikit dibandingkan dengan jumlah impor sebanyak 15,1 juta ton pada 2017.

Mata uang India rupee jatuh 4% sejak awal April akibat penguatan dolar AS dan kenaikan harga minyak. Pedagang minyak nabati di Malaysia memperkirakan bahwa pembelian minyak kelapa sawit dari India akan terjun sebanyak 100.000 ton pada Mei ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini