Garap Kontrak di Jabung, Jasa Armada Kerahkan Tiga Kapal

Bisnis.com,16 Mei 2018, 15:15 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan jasa penundaan dan pemanduan kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. atau JAI siap mengerahkan tiga kapal untuk menggarap kontrak dari Petrochina Jabung Internasional di Tanjung Jabung, Jambi.

Direktur Utama JAI , Dawam Atmosudiro mengatakan perseroan bisa segera beroperasi di Tanjung Jabung karena sudah meneken kerja sama layanan penundaan dan pemanduan di wilayah terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) PetroChina Marine Terminal. "Kami akan pakai 3 kapal dan itu kami charter dulu," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (16/5/2018).

Tambahan armada untuk operasional di Tanjung Jabung sekaligus menambah jumlah armada yang dioperasikan JAI. Per Desember 2017, perusahaan bersandi saham IPCM itu mengoperasikan 75 kapal. Jumlah tersebut terdiri dari 30 kapal pandu, 37 kapan tunda, dan 8 kapal mooring.

Dalam catatan Bisnis.com, mulai tahun ini hingga 2019, JAI berencana menambah 15-16 kapal. Perusahaan bersandi saham IPCM itu juga siap menambah empat armada baru dari galangan dalam negeri dengan nilai investasi ditaksir mencapai Rp250 miliar.

Dawam mengatakan, ekspansi usaha perseroan di Tanjung Jabung merupakan dari upaya memperluas segmen di luar captive market. Untuk diketahui, segmen utama JAI adalah layanan penundaan di 12 pelabuhan yang dikelola induk, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Di luar segmen captive market, sejauh ini, JAI sudah meneken kontrak jasa pemanduan dan penundaan dengan PT Nusantara Regas dan PT Cemindo Gemilang. JAI juga tengah membidik jasa pandu dan tunda di wilayah perairan Muara Musi, Karawang Timur, dan Luwuk. Secara keseluruhan, tambahan kontrak baru bisa berkontribusi terhadap target pendapatan JAI tahun ini sebanyak Rp1,1 triliun.

Per Maret 2018, JAI membukukan pendapatan sebesar Rp164,63 miliar (tidak diaudit) atau tumbuh 5,56% secara tahunan. Dawam memperkirakan, pendapatan bakal menanjak di paruh kedua tahun ini sejalan dengan realisasi kontrak-kontrak baru yang diperoleh perseroa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini