JK : Penyelesaian Masalah Terorisme Juga Harus dari Luar Negeri

Bisnis.com,17 Mei 2018, 12:45 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut pebyelesaian masalah terorisme tidak bisa hanya dilakukan di dalam negeri tapi juga di luar negeri.

Hal itu disampaikannya kepada pengurus Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Ketua Umum GMKI Sahat Martin Philip Sinurat mengatakan, Jusuf Kalla atau JK menyampaikan kepada pihaknya bahwa faktor terorisme tidak hanya dari internal atau dalam negeri tapi juga faktor eksternal alias dari luar negeri.

Sahat mengatakan, JK menyampaikan bahwa adanya negara-negara gagal seperti Afghanistan dan Suriah yang dikunjungi warga negara Indonesia atas solidaritas sesama muslim karena dilanda konflik. Ketika kembali ke Tanah Air, mereka membawa paham radikal dari negara-negara tersebut.

Oleh karena itu, kata Sahat, JK pun menyebut bahwa Indonesia ikut aktif menciptakan perdamaian di Afghanistan.

Salah satunya dengan menggelar pertemuan ulama tiga negara yaitu Indonesia, Afghanistan dan Pakistan beberapa waktu lalu di Istana Kepresidenan Bogor.

Upaya tersebut, akan ditindaklanjuti dengan mewujudkan perdamaian di negeri para mullah itu.

"Dari bapak Wapres menyampaikan terkait peristiwa terorisme ini memang tidak hanya terkait dengan persoalan internal negara Indonesia saja, tapi sudah berkaitan juga faktor eksternal. Sehingga pemerintah untuk mencoba menyelesaikan di tingkat internal negara kita, mereka juga berusaha pemerintah menyelesaikan persoalan di negara-negara gagal tadi seperti contoh Afghanistan beberapa waktu lalu presiden datang ke Afghanistan untuk mencoba menyelesaikan juga Palestina dan lain-lain upaya yang dilakukan," katanya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (17/5).

Selain itu, lanjut dia, JK pun menyebut untuk menyelesaikan masalah radikalisme yang berbuntut pada terorisme, pemerintah akan menguatkan peran kelembagaan supaya bisa menanamkan spirit-spirit Pancasila lebih baik lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini