Bisnis.com, JAKARTA — Industri sepakbola dalam negeri yang kembali bergairah mulai menarik perhatian dari perbankan. Semakin banyak bank memutuskan menjalin kerja sama dengan klub sepakbola lokal. Salah satunya Bank Muamalat, yang mengincar kerja sama dengan 3 klub sepakbola yang dikelola oleh Yusuf Mansur.
Bank menggandeng klub sepakbola bukanlah hal baru. Liga utama di Inggris telah cukup lama menyematkan nama Barclays di depan nama kompetisinya, sebelum akhirnya putus kontrak dua tahun silam. Barclays adalah bank yang berpusat di London, Inggris, dan beroperasi di lebih dari 50 negara di seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia, penggemar sepakbola Tanah Air sempat dimanjakan dengan kompetisi Liga Bank Mandiri pada 1999. Qatar National Bank (QNB) pun sempat tercatat sebagai sponsor utama Liga Indonesia pada 2015 silam sebelum akhirnya kompetisi tersebut dibekukan oleh pemerintah.
Bank dan sepakbola sejatinya adalah industri yang saling membutuhkan sekalipun punya kutub yang berjauhan. Namun ibarat pepatah: asam di gunung, garam di laut, bertemunya di belanga jua. Kedua industri tersebut dipertemukan dalam satu 'belanga' bernama suporter.
Ya, sebagai lembaga intermediasi, bank butuh nasabah sebanyak-banyaknya. Hal inilah yang ditawarkan oleh klub sepakbola sebagai olahraga terpopuler di Indonesia. Apalagi, klub di Indonesia dikenal memiliki suporter yang fanatik. Di hadapan para suporter inilah bank kemudian menampilkan citranya, baik secara langsung di stadion ataupun melalui media dan layar kaca.
Tak melulu tim juara di liga teratas yang layak dilirik. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. contohnya. Bank syariah ini tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa klub sepakbola milik penceramah kondang Yusuf Mansur. Yusuf memiliki tiga klub sepakbola yang dikelola lewat perusahaannya, Paytren. Masing-masing adalah Persika Karawang, Persikota Tangerang dan Malang United.
Achmad Kusna Permana, Chief Executive Officer Bank Muamalat mengatakan, pihaknya memang menyasar komunitas Islam sebagai fokus utama bisnis perseroan. Suporter sepakbola adalah salah satunya.
"Orang bisa punya hobi tanpa harus meninggalkan keislamananya. Dan di dalamnya harus ada [peran] bank syariah. Dalam waktu dekat kami akan kerja sama [dengan Yusuf Mansur]," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Seberapa efektif strategi ini untuk mendongkrak jumlah serta meningkatkan loyalitas nasabah? Waktu yang akan membuktikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel