Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Gas atau Pertagas mengosongkan posisi direktur utama yang sebelumnya dijabat oleh Suko Hartono dalam rapat umum pemegang saham sirkuler.
Pengosongan posisi direktur utama itu dilakukan di tengah proses integrasi perseroan dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. yang masih berjalan.
Sekretaris Perusahaan Pertagas Arif Widodo mengatakan, hasil RUPS sirkuler itu adalah memberhentikan dengan hormat Direktur Utama perseroan sebelumnya Suko Hartono. Lalu, posisi Direktur Utama dikosongkan untuk sementara.
“Posisi Suko akan diisi sementara oleh Indra Setyawati sebagai pelaksana tugas harian Direktur Utama. Indra merangkap jabatan dengan tugas sebelumnya yakni, sebagai direktur komersial dan pengembangan bisnis,” ujarnya pada Jumat (18/5).
Arif mengungkapkan, menjalankan perseroan tanpa pucuk pimpinan paten menjadi tantangan utama saat ini. Perseroan pun tetap optimistis bisa menjalankan operasional perusahaan dengan baik.
“Kami yakin seluruh pekerja dan mitra adalah motor utama penggerak bisnis dan kinerja perusahaan. Kami pun tetap optimistis bisa mengejar seluruh target dan kinerja pada tahun ini,” ungkapnya.
Pada tahun lalu, anak usaha Pertamina itu mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 11,14% menjadi US$141 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh penyesuaian tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa atau toll fee.
Sepanjang tahun lalu, tarif toll fee untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diturunkan oleh BPH Migas menjadi US$1,54 per MMBtu dibandingkan dengan sebelumnya senilai US$2,56 per MMBtu.
Penyesuaian tarif toll fee itu pun juga menekan pendapatan anak usaha PT Pertamina (Persero) sebesar 6,59% menjadi US$624,58 juta.
Walaupun dari segi pendapatan dan laba bersih turun, Pertagas masih mencatatkan kenaikan aset sebesar 2,6% menjadi US$1,92 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel