Pembangunan Infrastruktur Jadi Kebangkitan Ekonomi Pascareformasi

Bisnis.com,20 Mei 2018, 20:51 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Foto aerial proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Koridor Velodrome-Kelapa Gading di Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (16/1). Pembangunan infrastruktur LRT di kawasan itu terus dikebut dan diharapkan bisa beroperasi pada Agustus 2018 untuk menunjang perhelatan Asian Games 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah sepakat meski masih banyak yang harus dikerjakan dalam menyongsong kebangkitan reformasi, tetapi kinerja pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo diklaim sudah memberi arah yang lebih jelas.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, pemerintah saat ini sudah jelas akan terus melanjutkan reformasi struktural dengan mempermudah perijinan. Tak hanya itu pemerintah juga mendesain dengan basis daring dalam OSS.

"Itu yang tengah kami upayakan, melanjutkan reformasi struktural dengan OSS yang akan diluncurkan rencananya akhir bulan ini," katanya kepada Bisnis melalui layanan pesan singkat, Minggu (20/5/2018).

Iskandar menyebut pemrintah juga terus fokus melanjutkan pembangunan infrastruktur karena PR terberat pada logistic cost Indonesia yang mencatatkan rekor salah satu tertinggi di Asia.

Hal tersebut tentu selain akan meningkatkan peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia juga memperbaiki pembangunan industri dari hulu ke hilir.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Elen Setiadi menambahkan pada intinya yang masih berat dilakukan dalam pengelolaan ekonomi yakni ketergantungan pada industri yang berbasis ekspor.

Di samping itu, dalam upaya menciptakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik juga memiliki tujuan agar dapat menekan biaya setidaknya sama dengan berbagai negara jiran.

"Infrastruktur saya rasa masih menjadi fokus pekerjaan ekonomi ke depan, karena kita akan memperbaiki dari sisi daya saing terhadap negara tetangga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini