Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. siap mengalokasikan dana sekitar Rp200 miliar untuk memperkuat modal cucu usahanya, PT Tugu Reasuransi Indonesia untuk turut mendukung optimalisasi reasuransi dalam negeri.
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Indra Baruna mengatakan saat ini perusahaan reasuransi yang dimilikinya melalui PT Tugu Pratama Interindo itu sudah berada di posisi ketiga dari sisi kapasitas modal.
Namun, dia menilai industri reasuransi yang sedang berkembang perlu didukung dengan tambahan modal kepada para pelakunya.
"Sehingga bisa berkembang. [Tambahan modal] sekitar Rp200 miliaran untuk leverage Tugu Re," ungkapnya ketika mengunjungi redaksi Bisnis, Senin (21/5/2018).
Indra mengatakan tambahan dana itu akan didapat pihaknya dari proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang akan direalisasikan pada bulan ini.
Setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada pekan lalu, perseroan memasuki proses masa penawaran umum perdana saham pada 18 Mei 2018, masa penjatahan 24 Mei 2018, dan distribusi saham pada 25 Mei 2018. Dalam proses IPO, Asuransi Tugu Pratama telah menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar Rp3.850 per saham.
Dengan permodalan yang kuat, ATPI memiliki kesempatan yang luas untuk berekspansi, baik melalui pengembangan produk ritel, usaha asuransi syariah, reasuransi, maupun bentuk usaha lainnya. Indra mengatakan pihaknya akan menggunakan sekitar 70% dana hasil IPO untuk memperkuat modal perseroan guna pengembangan bisnis.
Sekitar 30% lainya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk peningkatan penyertaan modal pada Tugu Re.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel