April, Penjualan Semen Padang Tumbuh 3,7%

Bisnis.com,21 Mei 2018, 23:25 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Ilustrasi/semenpadang.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Semen Padang (Persero) dilaporkan mengalami kenaikan penjualan pada April 2018 yang didorong oleh kinerja sektor kontruksi.

Iskandar Lubis, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Padang, mengatakan penjualan semen perseroan yang difokuskan untuk pasar Sumatra pada bulan keempat tahun ini tumbuh 3,7% y-o-y. Namun, untuk periode Januari—April 2018 tumbuh 12% secara tahunan.

“Paling terasa cukup signifikan peningkatan permintaan itu Lampung dan Sumsel sehubungan dengan pembangunan infrastruktur jalan tol,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/5/2018).

Perseroan cukup gembira dengan pertumbuhan tersebut karena di atas proyeksi yang ditetapkan.

Kendati demikian, Iskandar menuturkan untuk bulan-bulan mendatang, yaitu Mei dan Juni, permintaan semen domestik diperkirakan menurun karena puasa dan libur Lebaran seperti yang terjadi setiap tahun.

Sementara itu, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) konsumsi semen dalam negeri pada April 2018 secara industri juga mengalami pertumbuha 6% secara tahunan atau sebesar 5,33 juta ton.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh permintaan di Sumatra, Banten, dan Jawa Tengah yang masing-masing tumbuh sebesar 12,2%, 12,3%, dan 11,9%. Pulau Sumatra juga mencatatkan konsumsi semen paling besar, yaitu 1,15 juta ton.

Hampir seluruh wilayah mengalami peningkatan konsumsi, kecuali Yogyakarta dan Jawa Timur yang mencatatkan penurunan sebesar 1,3% dan 3,6%. Konsumsi domestik masih terpusat di Pulau Jawa dengan kontribusi 56,70%.

Secara kumulatif, konsumsi semen domestik sepanjang Januari—April 2018 sebesar 21,05 juta ton, naik 6,4% y-o-y dari 19,78 juta ton. Sementara itu, pada periode yang sama ekspor semen dan clinker masih terus mengalami peningkatan sebesar 110,7% dari 615.005 ton menjadi 1,29 juta ton.

Dengan demikian, secara keseluruhan konsumsi semen domestik dan ekspor tumbuh 9,6% y-o-y pada Januari—April 2018 menjadi 22,35 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini