Pemilih Prabowo Subianto Belum Mantap dengan Pilihannya

Bisnis.com,22 Mei 2018, 16:30 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi pembicara kunci pada bedah buku Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme: Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Kabar24.com, JAKARTA — Nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto menghiasi daftar teratas dari sisi tingkat elektabilitas sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019 dalam sejumlah jajak pendapat oleh lembaga survei.

Survei terbaru Charta Politika yang dirilis Senin (21/5/2018) mengonfirmasi itu. Jokowi memiliki tingkat elektabilitas 51,2% disusul Prabowo Subianto 23,3%, Gatot Nurmantyo (5,5%), Anies Baswedan (3,4%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,7%).

Jika persaingan di kancah Pilpres 2019 hanya melibatkan Jokowi dan Prabowo, elektabilitas Jokowi tercatat 58,8% sedangkan Prabowo 30%.

Survei Charta Politika melibatkan 2.000 responden dengan margin of error 2,19% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Jika dibedah dari sisi tingkat kemantapan pemilih, dari 58,8% responden yang memilih Jokowi, sebanyak 56,7% atau lebih dari separuhnya sudah mantap dengan pilihannya. Sedangkan, 30,9% menyebut pilihannya masih bisa berubah dan 12,4% memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

Adapun, dari 30% pemilih Prabowo Subianto sebanyak 48,5% menyatakan mantap dengan pilihannya. Sedangkan 43,2% menyatakan pilihannya masih bisa berubah, dan 8,3% tidak tahu atau tidak menjawab.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan bahwa adanya jumlah pemilih yang belum mantap dengan pilihannya berpotensi mengubah elektabilitas calon.

Menurutnya, kemantapan pemilih turut berpengaruh terhadap suhu politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. "Biasanya kalau semakin mantap pemilihnya, maka akan semakin panas situasi politiknya," ujar Yunarto, Senin (21/5).

Secara umum, pemilih yang sudah memantapkan hati memilih capres mencapai 49,3%, sedangkan yang kemungkinan berubah sebanyak 35,6%, sisanya sebesar 15,2% memilih tidak memberi jawaban atau tidak tahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini