BI Dorong Margin Bunga Bersih Bank Turun ke 2,5%

Bisnis.com,22 Mei 2018, 20:34 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mendorong agar margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan harus didorong ke kisaran 2,5% guna menciptakan industri perbankan yang lebih efisien bagi masyarakat. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengakui bahwa margin bunga bersih perbankan merupakan bagian dari kewenangan supervisi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun demikian, Agus menegaskan BI siap membantu melalui kebijakan makroprudensial. 

Selama ini, menurut Agus, rasio NIM perbankan di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia, bukan hanya di wilayah Asia Tenggara. 

Akibat NIM yang cukup tinggi hingga rata-rata 5% tersebut, banyak pihak yang berminat membentuk bank. Akhirnya, bank lokal menjadi malas untuk berekspansi ke luar negeri karena bisnis di Indonesia begitu indah dengan untung yang besar. 

"Tapi itu inefisiensi yang dialami masyarakat Indonesia. Jadi NIM itu yang 5% harus bisa di kisaran 2,5%," tegas Agus Rapat Kerja BI dan Komisi XI DPR RI, Selasa (22/5/2018).

Kepada DPR, Agus meminta dukungan penegasan adanya tugas bank sentral terkait kebijakan makroprudensial di dalam UU Kebanksentralan. Pasalnya, BI bertanggung jawab atas kebijakan makroprudensial, tetapi penegasannya baru ada di UU OJK. 

"Di UU BI belum ada, jadi kalau sekarang BI bisa buat Loan To Value [LTV], Counter Cyclical Buffer [CCB], penyangga likuiditas makroprudensial itu karena kewenangan yang Bapak dan Ibu berikan kepada kami," papar Agus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini