Imbal Hasil Treasury AS Melemah, Rupiah Terangkat Tipis

Bisnis.com,22 Mei 2018, 21:19 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah menguat tipis setelah treasury yields Amerika Serikat menyusut sedikit dan melemahkan greenback sehingga mengurangi tekanan pada mata uang di emerging  markets.

Pada Selasa (22/5/2018) rupiah tercatat menguat 48 poin atau 0,34% menjadi Rp14.142 per dolar AS dari penutupan hari sebelumnya yang membawa rupiah mencapai Rp14.190 per dolar AS.

Data Bloomberg memperkirakan mata uang garuda hari ini akan bergerak pada kisaran Rp14.130 – Rp14.189 per dolar AS.

“Rupiah menguat karena treasury yields AS turun, dan dolar AS melemah sedikit. Bank Indonesia akan melanjutkan intervensi pada perdagangan mata uang luar negeri dan pasar obligasi untuk memastikan kestabilan ekonomi Indonesia,” ujar Dody Budi Waluyo, Wakil Gubernur BI, dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/5/2018).

Pekan lalu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bahwa BI menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% dan meluncurkan kebijakan lainnya dengan harapan dapat mendukung penguatan rupiah dan mempertahankan kestabilan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

“Pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan dan kekuatan data ekonomi AS telah menjatuhkan mata uang rupiah,” kata perwakilan Bank OCBC di Jakarta dalam laporannya. Rupiah saat ini sedang tertekan oleh faktor domestik dan eksternal.

Untuk memperbaiki kestabilan perekonomian Indonesia ke depan, pemerintah dan BI melakukan pertemuan untuk mendiskusikan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pemerintah Indonesia berencana mengajukan pajak insentif untuk mendorong ekspor dan memperbaiki defisit bujet saat ini. Pemerintah menargetkan untuk mengatasi kesenjangan impor ekspor yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pamuji Tri Nastiti
Terkini