4 Bandara Ini Rawan Terpapar Abu Letusan Gunung

Bisnis.com,22 Mei 2018, 16:12 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Sejumlah calon penumpang memperhatikan layar informasi jadwal penerbangan di terminal keberangkatan internasional Bandara Ngurah Rai, Tuban, Bali, Minggu (26/11). Sebanyak 28 jadwal penerbangan internasional dari dan menuju Bali dibatalkan karena dampak letusan Gunung Agung yang terjadi sejak Sabtu (25/11). ANTARA FOTO/Wira Suryantala

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah memetakan sejumlah bandara yang berisiko terdampak bencana gunung meletus.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan bandara yang berisiko terdampak antara lain Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Kualanamu di Medan, dan Bandara Sam Ratulangi di Manado. Upaya tersebut semakin ditingkatkan menjelang periode mudik Lebaran.

"Secara berurutan bandara tersebut berdekatan dengan Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Sinabung, dan Gunung Soputan," kata Wisnu hari ini Selasa (22/5/2018).

Dia menambahkan sejumlah operasi standar sudah dimiliki sebagai langkah penanganan saat terjadi bencana, khususnya erupsi gunung berapi.

Upaya tersebut memerlukan kerja sama dengan pihak terkait seperti pengelola bandara, maskapai, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Wisnu menjelaskan prosedur tersebut mulai dari penutupan operasional bandara melalui pengumuman resmi (notice to airmen/NOTAM), menutup ruang udara, mengatur penerbangan lain untuk menghindari jalur yang ditutup, hingga prosedur informasi dan komunikasi.

Pihaknya menuturkan hingga saat ini, bandara yang menjadi perhatian adalah Adi Sucipto karena status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Waspada Level II dari Normal Level I.

"Kalau ada letusan, biasanya Yogyakarta akan terdampak. Namun, saat ini belum sampai pada level yang mengkhawatirkan," ujarnya.

Hari ini, status aktivitas vulkanik Gunung Merapi meningkat, yang ditandai dengan letusan freatik beruntun dan diikuti gempa. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau penduduk yang berada di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan.

"Tidak boleh ada aktivitas masyarakat di dalam radius 3 km. Kegiatan pendakian untuk sementara dilarang kecuali untuk kegiatan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana," kata Sutopo.

Dia menuturkan telah terjadi empat kali letusan freatik disertai suara gemuruh sejak Senin (21/5/2018) hingga Selasa (22/5/2018) pukul 03.30 WIB.

Hujan abu vulkanik, lanjutnya, jatuh di sekitar Gunung Merapi seperti wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta meliputi Kecamatan Cangkringan (Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo, Desa Umbulharjo), Kecamatan Pakem (Desa Purwobinangun, Desa Hargobinangun, Desa Kaliurang), dan Kecamatan Ngemplak (Desa Widomartani).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini