Waskita Karya (WSKT) Akan Terima Pembayaran Proyek LRT Palembang Rp4 Triliun

Bisnis.com,23 Mei 2018, 10:59 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melewati stasiun OPI Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (22/5/2018) dini hari./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA--PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akan mengantongi pembayaran pengerjaan proyek LRT Palembang secara bertahap dalam periode 2018-2020. Nilai yang akan diterima pada tahun ini sebesar Rp4 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra menjelaskan bahwa terjadi perubahan skema pembayaran pengerjaan proyek light rail transit (LRT) Palembang dari Pemerintah. Rencananya, sisa pembayaran akan dilakukan secara bertahap pada 2018, 2019, dan 2020.

Putra menyebut saat ini terdapat anggaran Rp4 triliun untuk pembayaran tahap kedua. Menurutnya, jumlah tersebut akan masuk pada tahun ini.

“Sudah ada anggaran Rp4 triliun dan tinggal menunggu adendum. Jadi, isi adendumnya mengandung bahwa pembayaran sejumlah itu dan sisanya dicicil pada 2019 dan 2020,” ujarnya di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Dia mengatakan proyek LRT Palembang akan berfungsi sebelum Asian Games 2018. Saat ini, progres pengerjaan telah lebih dari 40%.

Sebagai catatan, nilai kontrak proyek LRT Palembang mencapai Rp10,9 triliun. Dalam kesepakatan, jangka waktu pengerjaan dimulai pada 21 Oktober 2015 sampai dengan 30 Juni 2018.

Dari jumlah nilai kontrak proyek, emiten berkode saham WSKT itu baru menerima pembayaran Rp1,8 triliun. Dengan demikian, perseroan masih memiliki piutang Rp9,1 triliun.

Putra optimistis pembayaran yang dilakukan akan mengerek arus kas perseroan menjadi positif. Ditargetkan, WSKT bisa membukukan arus kas positif per Juni 2018.

“Mestinya Juni 2018 kita usahakan positif sehingga investasinya lancar,” paparnya.

Selain pembayaran proyek LRT Palembang, sambungnya, WSKT juga akan menerima pembayaran termin dari sejumlah proyek tol. Dengan demikian, perseroan akan mengandalkan sejumlah pembayaran dan piutang yang dimiliki untuk menyehatkan arus kas.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2018, arus kas bersih dari aktivitas operasi perseroan tercatat minus Rp1,76 triliun. Posisi tersebut menyusut dari minus Rp5,50 triliun pada 31 Desember 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini