Tak Mau Tergantung Subsidi, Pelni Genjot Angkutan Barang

Bisnis.com,24 Mei 2018, 16:40 WIB
Penulis: Rivki Maulana
KM Kelimutu/Antara-PT PELNI

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni membidik kontribusi pendapatan dari angkutan barang meningkat menjadi 25% pada tahun ini, untuk mendiversifikasi bisnisnya yang selama ini lebih besar melayani angkutan penumpang yang merupakan subsidi PSO.

Direktur Utama Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing mengatakan sejak tiga tahun lalu usaha angkutan barang mulai digenjot seiring dengan penurunan jumlah penumpang angkutan laut. Alhasil, secara bertahap pendapatan dari angkutan barang meningkat dan pada 2017 tercatat mencapai 13% dari total pendapatan.

"Secara bertahap kami ingin menaikkan pendapatan [dari angkutan barang] karena kami ingin mandiri sehingga biaya PSO [public service obligation] semakin kecil. Dana PSO nantinya bisa digunakan pemerintah untuk aktivitas lain," jelasnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Untuk diketahui, tahun ini Pelni menerima subsidi PSO sebesar Rp1,86 triliun untuk 266 pelayaran kelas ekonomi. Jumlah tersebut turun 9,26% dibandingkan dengan PSO yang diterima pada 2017 sebanyak Rp2,05 triliun. Subsidi PSO dikucurkan pemerintah agar layanan angkutan laut jasa tetap bisa dijangkau oleh masyarakat.

Untuk menggenjot ekspansi di angkutan barang, Pelni berencana membeli satu kapal kargo. Saat ini, Pelni sudah membeli lima kapal kargo lewat pendanaan dari penyertaan modal negara (PMN). Jumlah PMN yang diterima Pelni mencapai Rp500 miliar pada 2015 lalu.

Di samping kapal, Pelni juga menambah 1.400 kontainer atau peti kemas baru. Jumlah tersebut terdiri dari 1.100 unit kontainer kering atau dry container dan 300 unit berpendingin atau reefer container.

Insan menuturkan, pemesanan kargo Pelni kini bisa diakses lewat aplikasi Pelni Logistics yang diluncurkan pada Januari 2018 lalu. Kargo yang dipesan mencakup ontainer kering (dry container) ukuran 20 kaki, kontainer berpendingin (reefer container), dan kendaraan roda empat serta roda dua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini